- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Contoh Fenomena GAP dalam
Penelitian Psikologi
Halooo sahabat psikologi
kampus semoga selalu semangat dalam mencari sampai dapat dan mengamalkannya
lagi supaya bermanfaat untuk sesama..
Baiklah pada pembahasan kali
ini, kita akan belajar bersama Contoh Fenomena GAP dalam penelitian psikologi
yang pastinya akan memberikan inspirasi dan kemudahan bagi sahabat psikologi
kampus untuk memahami dan belajar kembali tentang Fenomena GAP penelitian
khususnya pada penelitian psikologi.
Intinya memahami GAP adalah “kesenjangan”
keadaan sebenarnya atau realitanya dengan keadaanya yang seharusnya seperti
apa.. Jadi, mudahnya real nya dengan keadaan yang seharusnya jomplang gaes
Yuk kita simak bersama
Contoh Fenomena GAP dalam Penelitian Psikologi yang ditelaah dari berbagai
sumber referensi..
1.
Tentang
Remaja dan Karir
·
Realitanya
atau Keadaan yang sebenarnya :
Siswa Sekolah Menengah Atas/
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah seringkali kebingungan
menentukan jurusan kuliah untuk tahap pendidikan berikutnya atau menentukan
pekerjaan apa yang akan dijalani setelah lulus sekolah.
·
Idealnya
atau Seharusnya Tentang Remaja dan Karir :
Menurut Hadianti
& Krisnani (2017) bahwa
remaja membutuhkan orientasi masa depan karir untuk melanjutkan pendidikan,
mengikuti pelatihan
pengembangan keterampilan, dan lainnya. Penting untuk diperhatikan bahwa sesuai
dengan tugas perkembangannya, remaja
diharapkan
mampu menemukan dan
menentukan minatnya karena akan berdampak pada kehidupan di tahap perkembangan selanjutnya,
yaitu masa dewasa awal.
Sumber referensi : Hadianti, S. W.,
& Krisnani, H. (2017). Penerapan Metode Orientasi Masa Depan (OMD) Pada
Remaja Yang Mengalami Kebingungan Identitas (Menentukan Tujuan Hidup). Social
Work Journal , 81-89
2.
Tentang
Peran Ganda Seorang Ibu
·
Realitanya
atau Keadaan yang sebenarnya :
Konflik peran
yang tinggi yaitu ibu yang bekerja sekaligus sebagai ibu rumah tangga. Ibu bekerja yang bekerja di kantor seringkali dihadapkan dengan konflik
peran dimana di lain sisi harus bertanggung jawab melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga
yang mempunyai kewajiban mengurus rumah tangganya dalam hal ini suami,
anak-anak dan pekerjaan-pekerjaan di dalam rumah tangganya di sisi lain juga harus memenuhi tanggung
jawabnya juga sebagai ibu yang bekerja
di luar rumah.
Dipahami
dengan menggunakan teori Work Family
Conflict. Work Family Conflict
atau konflik peran ganda merupakan konflik yang terjadi antar peran yaitu
adanya tuntutan peran pekerjaan dan keluarga yang saling bertentangan sehingga
jika memenuhi tuntutan dalam ranah keluarga akan menghalangi untuk memenuhi
tuntutan ranah pekerjaan, demikian pula sebaliknya (Noor, 2004).
Sumber referensi : Noor,
M. N. (2004). Work‐family conflict, work‐family‐role salience, and women`s
well‐being. The Journal of Social Psychology, 144 (4), 389‐405.
·
Idealnya
atau Seharusnya Tentang Remaja dan Karir :
Syauta
& Yuniasanti (2014) mengemukakan
bahwa dewasa ini perempuan telah mendapatkan kesempatan yang luas di hampir
semua lapangan pekerjaan. Menikah dan memiliki anak bukanlah penghalang bagi
perempuan untuk berkarya di luar rumah seperti menambah penghasilan keluarga
dan sarana mengaktualisasikan diri.
Sumber
referensi : Syauta, B.A dan Yuniasanti, R. (2014). Hubungan Antara Aktualisasi
Diri Dengan Motivasi Kerja Pada Wanita Karier di PT Kusuma Sandang Mekarjaya.
Jurnal Sosio-Humaniora. Vol. 5, No. 2, September 2014 ISSN : 2087-1899.
Nah, apakah sudah lebih memahami sahabat ??
Mudahkan cara memahaminya…
Kalau masih bingung kita bisa mengamati kondisi di lapangan seperti apa?
Intinya terletak pada apa yang dinamakan kesenjangan tersebut
Semoga berhasil ya..
Tetap semangat meraih ilmu dan mengamalkannya..
Boleh
share sahabat, semoga selalu menginspirasi dan memberikan semangat :D
Baca beberapa hal ini juga :
* Penyebab Skripsi Lama di ACC
* Cara Membuat MODUL Pelatihan dalam Skripsi
* Tesis Lebih Mudah dari Skripsi
* Syarat Judul Skripsi dan Tesis mudah diterima Dosen
Komentar
Posting Komentar