FEATURED POST

Kenapa Lebih Asik Update Status Daripada Update Skripsi




Kenapa Lebih Asik Update Status Daripada Update Skripsi

Kenapa lebih asik update status daripada update skripsi yaaa hoho

πŸ“ƒ Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin merasa lebih asik untuk mengupdate status daripada mengupdate skripsi:

πŸ™ Update status di media sosial biasanya memberikan feedback yang cepat dan langsung, seperti like, komentar, atau reaksi lainnya. Sementara itu, menyelesaikan skripsi memerlukan waktu dan usaha yang lebih lama, dan hasilnya mungkin tidak terlihat langsung.

πŸ™ Kurangnya motivasi: Skripsi adalah tugas yang kompleks dan menuntut banyak usaha. Ketika seseorang merasa kurang termotivasi atau tertekan, mengupdate status di media sosial bisa menjadi cara untuk melarikan diri atau mengalihkan perhatian dari tugas yang lebih menuntut.

πŸ™ Perasaan tidak berguna: Kadang-kadang seseorang bisa merasa tidak berdaya atau tidak mampu menyelesaikan skripsi, terutama jika mereka telah menghadapi rintangan atau kegagalan dalam proses penulisan. Update status di media sosial dapat memberikan perasaan instan bahwa mereka memiliki hal yang dapat mereka lakukan dengan baik.

πŸ™ Meskipun mengupdate status di media sosial mungkin terasa lebih menyenangkan daripada mengupdate skripsi, penting untuk diingat bahwa menyelesaikan skripsi adalah suatu pencapaian yang luar biasa dan akan membawa manfaat jangka panjang bagi karir akademik dan profesional seseorang.

πŸ“ƒ Mengapa mahasiswa sering insecure dengan skripsi sendiri yaaa ??

Mahasiswa sering insecure dengan skripsi mereka sendiri karena tugas menulis skripsi adalah tugas yang sangat menuntut dan sulit. Skripsi memerlukan waktu yang lama, penelitian yang mendalam, dan analisis yang rumit, dan dapat menyebabkan mahasiswa merasa tertekan dan cemas.

πŸ“ƒ Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan mahasiswa merasa insecure dengan skripsi mereka sendiri adalah:

✔️ Kurangnya keyakinan: Mahasiswa mungkin merasa kurang yakin dengan kemampuan mereka dalam menyelesaikan tugas skripsi. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman yang cukup untuk menulis skripsi yang berkualitas.

✔️ Perasaan tidak siap: Menulis skripsi memerlukan banyak persiapan dan penelitian, dan mahasiswa mungkin merasa bahwa mereka tidak siap untuk menyelesaikan tugas ini. Mereka mungkin merasa bahwa mereka belum memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup dalam topik yang dipilih.

✔️ Perasaan dibawah tekanan: Mahasiswa mungkin merasa tekanan untuk menyelesaikan tugas skripsi dalam waktu yang ditentukan, dan ini bisa menyebabkan mereka merasa cemas dan insecure tentang kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas tersebut.

✔️ Takut gagal: Mahasiswa mungkin merasa takut gagal dalam menyelesaikan skripsi mereka, yang bisa menjadi beban yang sangat besar untuk mereka.

✔️ Untuk mengatasi rasa insecure ini, mahasiswa perlu mengembangkan strategi yang tepat untuk mengatasi tekanan dan kecemasan yang dirasakan. Ini bisa meliputi mencari dukungan dari dosen pembimbing, teman, atau keluarga, membagi tugas menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih teratur, dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui bimbingan dan pembelajaran tambahan. Penting juga untuk diingat bahwa menyelesaikan skripsi adalah pencapaian besar, dan dengan usaha dan kerja keras, mahasiswa pasti dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan sukses.


Berikut ini adalah beberapa referensi yang membahas tentang mengapa mahasiswa insecure dalam lima tahun terakhir:

Ozer, B. U. (2018). Investigating the reasons behind academic anxiety and self-efficacy levels of undergraduate students. International Journal of Higher Education, 7(3), 1-14.

Ghodrati, S., Rahimi, M., & Karimi, M. (2019). The role of perceived stress and social support in the academic performance and psychological well-being of Iranian university students. Iranian Journal of Psychiatry and Behavioral Sciences, 13(3), e88732.

Guan, X., & Han, X. (2018). Anxiety and procrastination among Chinese adult learners of English. System, 72, 62-72.

Tahir, N. A. M., & Zakaria, N. (2019). Undergraduates' academic self-esteem, psychological wellbeing and academic performance. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 9(1), 62-78.

Bektas, M., & Sahin, I. (2020). The relationship between academic motivation and academic self-efficacy: A study of Turkish undergraduate students. Journal of Education and Training Studies, 8(1), 49-55.

Referensi tersebut dapat menjadi bahan acuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rasa insecure mahasiswa dan cara mengatasi masalah tersebut. Namun, perlu diingat bahwa tiap individu memiliki kondisi dan pengalaman yang berbeda, sehingga dapat mempengaruhi tingkat insecure yang dirasakan oleh mahasiswa.

 

Komentar