FEATURED POST

Komitmen Organisasi

 



Komitmen Organisasi


Sahabat psikologi kampus, pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang komitmen organisasi yaaa...


Teknologi yang semakin pesat dan persaingan dunia kerja yang semakin ketat menuntut seseorang untuk selalu memegang komitmen terhadap perusahaan atau organisasi di mana tempat bekerja. Hal ini pula sepadan dengan teori yang diungkapkan oleh Hussey (2000) bahwa beberapa faktor yang mendorong organisasi untuk melakukan perubahan yaitu perubahan teknologi yang terus meningkat, persaingan yang intensif dan global, tuntutan pelanggan, perubahan demografis negara, privatisasi bisnis dan tuntutan dari pemegang saham yang meminta lebih banyak nilai. Organisasi yang tidak beradaptasi dengan perubahan akan dikalahkan oleh kompetitor yang akhirnya tidak akan mampu mempertahankan eksistensinya. 


Menurut Robbins (2008) mengemukakan definisi dari komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dengan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tertentu.


Menurut Luthans (dalam Abrivianto dkk, 2014) komitmen organisasi merupakan sikap yang menggambarkan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi menunjukkan perhatiannya terhadap organisasi dan mendukung keberhasilan serta kemajuan organisasi yang berkelanjutan.


Selanjutnya adalah faktor faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi 

David (Sopiah, 2008) menyatakan bahwa komitmen karyawan terhadap organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:


1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian


2. Karakteristik pekerjaan,  misalnya lingkup jabatan, tantangan, konflik, peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan


3. Karekteristik struktur, misalnya besar/kecilnya organisasi, bentuk organisasi (sentralisasi/ desentralisasi), kehadiran serikat pekerja


4. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi.


Allen & Meyer (Sianipar dan Kristina,2014) menjelaskan terdapat tiga dimensi dari komitmen organisasi, yaitu :

a. Affective Commitment

Affective Commitment berkaitan dengan hubungan emosional anggota terhadap organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan anggota dengan kegiatan di organisasi. Ketika seorang karyawan memiliki affective commitment yang tinggi, maka ia akan tetap bertahan dalam sebuah organisasi karena ia memang menginginkan hal itu.


b. Continuance Commitment

Pada dimensi ini anggota organisasi memiliki kesadaran bahwa ia akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi. 

Seorang karyawan dengan continuance commitment yang tinggi akan terus bertahan dalam organisasi karena karyawan tersebut memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota organisasi tersebut. Karyawan yang terutama bekerja berdasarkan komitmen kontinuans ini bertahan dalam organisasi karena mereka butuh melakukan hal tersebut karena tidak adanya pilihan lain.


c. Normative Commitment

Karyawan dengan normative commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota oraganisasi karena merasa dirinya harus berada dalam organisasi tersebut. Individu dengan normative commitment yang tinggi akan tetap bertahan dalam organisasi karena merasa adanya suatu kewajiban atau tugas. 


Cara Membangun Komitmen Organisasi yaitu : 

Mowday, dkk. (1982) menjelaskan bahwa komitmen organisasi terbangun apabila masing-masing individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi, antara lain : identifikasi (identification) yaitu pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi, keterlibatan (involvement) yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan dan loyalitas (loyalty) yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal.



Sumber Referensi :


Abrivianto, O., Swasto, B., & Utami, H. N. (2014). Pengaruh Motivasi Kerja dan 

Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan bagian HRD PT. Arthawena Sakti Gemilang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis


Hussey, D. E. (2000). How to manage organization change. London: Kogan Page.


Mowday, R. T., Porter, L. W., & Steers, R. M. (1982). Employee-organization linkages: The psychology of commitment, absenteeism and turnover. New York: Academic Press.


Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi Edisi ke-12,Jakarta: Salemba Empat.


Sianipar, Anggie Rumondang Berliana., dan Kristiana Haryanti. 2014. Hubungan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Dengan Intensi Turnover Pada Karyawan Bidang Produksi CV.X. Psikodimensia, 13(1)


Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Kabupaten Bogor: Andi



Komentar