FEATURED POST

TEKNIK TERAPI PSIKOLOGI TRANSPERSONAL : LETTING GO



 LETTING GO 

Letting Go seringkali dalam dunia psikologi.. para akademisi dan mahasiswa psikologi mendengar istilah letting go..

Apa sih itu letting go? 

Letting go itu memiliki makna yang sama dengan apa yang namanya dengan "melepaskan". Menurut Isaacs (1988) dalam Journal Of Counseling and Development yang berjudul On the Task of Letting Go: A Woman's Paradoxical Journey juga mengatakan bahwa letting go erat sekali dikaitkan dengan makna yaitu "melepaskan emosi". Melepaskan emosi yang dimaksud adalah emosi yang dialami oleh seseorang seperti merasa bersalah, merasakan terlukai, merasa dendam terhadap orang lain karena peristiwa tertentu bahkan pikiran pikiran yang dapat merusak dirinya sendiri yang berakibat pada terlalu mendalam pikiran tersebut hingga akhirnya merasakan kesedihan dan luka mendalam yang berdampak pada muncul perilaku tertentu.

Letting go dapat difokuskan pada pembahasan mengenai "melepaskan akan kekhawatiran yang berlebihan terhadap sesuatu hal di masa lalu maupun kekhawatiran menghadapi segala sesuatu yang akan ditemuinya nanti di masa depan serta letting go berdokus pada keadaan saat ini.. atau apa yang disebut sebagai here and now"

Nah bagi Anda yang saat ini sedang merasa terpuruk dan merasakan amarah dalam diri terhadap peristiwa di masa lalu mungkin hubungan Anda dengan orangtua di masa kecil, atau hubungan percintaan Anda atau hubungan lainnya dengan melibatkan orang lain yang membuat Anda merasakan hal hal negatif dalam hidup Anda.. Anda dapat melakukan terapi Letting Go ini secara mandiri.


baca juga :

six step reframing , 


self love therapy , 


teknik afirmasi positif ,


letting go  , 


intervensi individu

Lalu apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat melakukan letting go ini? 

Perhatkan beberapa teknik berikut ini : 

* Yang dapat Anda lakukan : 

1. Jujurlah terhadap diri Anda sendiri..kejujuran dirilah yang akan menjadi pemicu munculnya emosi positif yang akan Anda rasakan kehadirannya..

2. Belajarlah untuk asertif dan hargai dirimu sendiri dengan cara : hal apa yang ingin Anda katakan maka katakanlah, komunikasikanlah apa yang ingin Anda komunikasikan baik dengan orangtua, pasangan maupun teman Anda, sampaikanlah hal hal yang ingin Anda sanpaikan.. hal inilah yang akan membuka diri Anda untuk Anda mampu menerima diri Anda dan orang lain  sebagaimana yang diharapkan oleh Anda.. namun, Anda harus siap menerima apa adanya respon yang diterima dari orang lain secara terbuka alias legowo

3. Akuilah kelemahan kelemahan Anda, coba dengarkan saran yang disampaikan oleh orang lain untuk kehiduoan Anda. Saran yang diberikan oleh orang lain seringkali tidak dapat diterima oleh Anda..maka dari itu, sesuaikanlah saran yang masuk untuk diri Anda dan jangan melawan perasaan perasaan Anda.  Jika Anda mulai tidak menerima apa yang disampaikan oleh orang lain maka yang bisa Anda lakukan adalah memaafkan dengan tulus orang yang memberikan kritik atau saran kepada Anda dan hentikan terlalu berharap pada orang lain.. Terlalu berharap akan mengakibatkan Anda merasa terlukai dan menyalahkan orang lain karena Anda tidak menerima apa yang Anda harapkan..Apabila Anda memiliki harapan terhadap orang lain maka komunikasikanlah harapan tersebut pada orang yang bersangkutan sehingga tidak menunggu orang lain tersebut untuk peka terhadap pengharapan Anda.. Ingat mereka bukanlah orang yang bisa baca pikiran Anda !! 

4. Menggunakan Letting Go dalam kehidupan ini untuk menghadapi segala permasalahan hidup akan melatih Anda untuk menerima diri Anda, orang lain secara ikhlas sehingga Anda akan selalu bersemangat berkarya untuk melakukan kebaikan dan yang terbaik untuk sepanjang rentang kehidupan Anda

5. Apakah Anda sudah mulai memahami apa itu Letting Go? Coba sejenak Anda ikhlas menerima diri Anda.. Jika Anda telah bersedia.. cobalah mulai rasakan perasan perasaan yang mulai menganggu Anda saat ini? Apakah Anda sudah merasakan dan menemukannya?.. Maka terimalah perasaan itu.. Mengapa dia (...perasaan yang hadir bisa kesal, marah, dendam, perasaan bersalah...) hadir dalam diri Anda.. dengarkan perasaan Anda dan izinkanlah perasaan yang ada dalam diri Anda tersebut secara perlahan lahan mulai mereda sedikit demi sedikit.. semakin sedikit.. lebih sedikit..apabila Anda masih merasa keberatan untuk menerimanya.. apakah Anda bersedia untuk melepaskan perasaan tersebut dari diri Anda? Jika Anda bersedia maka relakan dia (...perasan perasaan yang dialami itu..) terlepas dari diri Anda.. Nah, apakah Anda mulai merasakan sedikit perbedaan? Atau Anda mulai merasakan sesuatu dalam tubuh Anda yang terasa sakit pada bagian tertentu? Maka ulangilah kata kata tersebut.. Anda bisa secara mandiri melakukannya hingga Anda mampu untuk menerima perasaan perasaan tersebut..


Semoga bermanfaat

Tunggu episode episode berikutnya

Referensi : 

Isaacs, M.M. (1988). On the Task Of Letting Go : A Woman's Paradoxical Journey. Journal Of Counseling and Development, 67 (2), 86

Kata kata pribadi yang terinspirasi dari pengalaman pribadi.. 


Komentar

  1. Alhamdulillah...
    ini tambahan pemahaman baru.
    semoga kami bisa mempraktikkannya.

    makasih nggih.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah.. Terimakasih
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah terimakasih Semoga bermanfaat

    BalasHapus

Posting Komentar