- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
FEATURED POST
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Friis (2015), mengemukakan bahwa stres kerja adalah sebagai respon emosional yang berbahaya, yang dapat terjadi ketika tuntutan dan persyaratan tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya dan kebutuhan perkerjaan. Stres kerja umum terjadi di tempat kerja , terutama karena jam kerja yang sering berubah ubah merupakan salah satu bentuk komitmen psychosocial lingkungan kerja dan struktur organisasi pekerja mempengaruhi tingkat stres.
Alves (2005), menyatakan bahwa stres kerja dapat didefinisikan sebagia respon fisik dan emosional yang terjadi ketika kemampuan dan sumberdaya karyawan tidak dapat diatasi sebagai tuntutan dan kebutuhan dari perkerjaan mereka.
Igor (1997), menyatakan bahwa terdapat enam stres kerja yaitu
a. Intimidasi dan tekanan dari rekan sekerja, pimpinan perusahaan dan klien.
b. Perbedaan antara tuntutan dan sumber daya yang ada untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
c. ketidakcocokan dengan perkerjaan
d. Pekerjaan yang berbahaya membuat frustasi, membosankan atau berulang berulang.
e. Beban lebih
f. Faktor-faktor yang diterapkan oleh diri sendiri seperti target dan harapan yang tidak realistis, kritik dan dukungan terhadap diri sendiri.
Hariandja (2002), menyatakan bahwa stres sebagai ketegangan atau tekanan emosional yang dialami seseorang dan abstrak gejalanya. Gejala tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :
a. Gejala Fisik
Perubahan-perubahan yang terjadi pada metabolisme organ tubuh seperti denyut jantung yang meningkat, tekanan darah yang meningkat, sakit kepala, dan sakit perut yang bisa kita alami dan harus diwaspadai.
b. Gejala Psikologis
Perubahan-perubahan sikap yang terjadi seperti ketegangan kegelisan, ketidaktenangan, kebosanan, cepat marah, dan lain-lain.
c. Gejala Keperilakuan
Perubahan-perubahan atau situasi dimana produktivitas seseorang menurun absensi meningkat, kebiasaan makan berubah, merokok bertambah, banyak meminum-minuman keras, tidak bisa tidur, dan berbicara tidak tenang.
Sumber Referensi :
Alves, S. L.(2005) A study of occupational stress,scopeof practice, and collaboration in nurse anesthesia care team setting. AANA Journal. 73(6), 443-452.
Friis. (2015). Occupational health and safety for the 21st century. California : Jones & Bartlett Publishers.
Hariandja, M. T. E.(2002). Manusia sumber daya manusia: pegadaan pengemangan pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas pegawai. JakartaPT Gramedia Widiasarna Indonesia.
Igor, S. (1997). Pekerjaan Anda Bagaimana Mendapatkannya Bagaimana Mempertahankannya. Alih Bahasa Monica. Solo: Dabara
Komentar
Posting Komentar