FEATURED POST

Cara Menentukan Judul Skripsi Psikologi



Home : Artikel update di Psikologi Kampus


Efektivitas Terapi Empati Untuk Menurunkan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Selamat pagi, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Perkenalkan nama saya Adinar Fatimatuzzahro S.Psi, M.A

Saya adalah admin yang selalu menuliskan di blog ini atau psikologi kampus yang disingkat dengan Psipus (Psikologi dan Kampus) tepatnya.

Terima kasih kepada peneliti Peneliti yang menggunakan referensi hasil penelitian saya saat skripsi dulu yang berjudul Efektivitas Terapi Empati Untuk Menurunkan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Dasar.


Baca juga Ini menginspirasi buangeet ! mengerjakan skripsi hanya butuh waktu satu semester : klik di sini !


Baca juga : Mengapa Anda Memilih Judul Ini ? Begini cara menjawab-nya


Saya ingin berbagi inspirasi dan motivasi serta pengalaman saya Mengapa saya akhirnya melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Terapi Empati Untuk Menurunkan Perilaku Bullying Pada Anak Usia Sekolah Dasar ini.

Tentunya untuk melakukan suatu penelitian seorang peneliti Harus melihat kondisi di lapangan supaya dapat dengan mudah mengangkatnya menjadi sebuah judul yang menarik bagi dosen anda.

Kisahnya tempatnya seperti ini sebelum saya menemukan judul ini saya telah melalui berbagai macam tantangan dalam pencariannya.

Mencari judul tentunya tidak mudah ya.

Jadi yang pertama bermula dari saya ingin mengambil langkah melakukan penelitian kuantitatif atau kualitatif.

Memang sebenarnya untuk melakukan penelitian itu harus berangkat dari fenomena Nah karena saya ya sebelumnya bertanya terlebih dahulu dengan kakak tingkat yang rata-rata lebih banyak menggunakan penelitian kualitatif namun dalam penelitian skripsi saya dulu saya memilih penelitian kuantitatif dikarenakan saya takut ganti judul seperti itu.

Padahal menurut kakak tingkat saya kalau melakukan penelitian kualitatif itu enak bisa disambi alias tidak terlalu ribet dalam teori. Tapi resikonya bisa ganti judul karena penelitian kualitatif itu itu ikut subjek di lapangan dan bagaimana cara peneliti menganalisis masalah penelitian. Nah itu rata-rata jawaban dari kakak tingkat admin guys.

Kalau saya sebagai calon peneliti skripsi nih dulu Mengapa akhirnya malah bertentangan dengan beberapa alasan dari kakak tingkat dan lebih memilih penelitian kuantitatif karena saya merasa ketika menyusun penelitian kuantitatif itu dasar teorinya memang harus matang dan jujur aja harus banyak teori yang dicantumkan.

Selain itu karena peneliti merasa tidak bisa dalam statistik dan peneliti ingin keluar dari zona nyaman. Waktu itu saya sebagai peneliti ingin belajar statistika dan akhirnya memilih penelitian kuantitatif.

Nah setelah memilih penelitian kuantitatif itu kan saya bingung ingin meneliti tentang apa dan judulnya apa. Saya sebagai calon peneliti kemudian melihat permasalahan yang terjadi di lapangan. Awal mulanya adalah saya teringat masa kecil saya yang selalu menjadi korban bullying. Saya pernah mengalami bullying secara verbal bullying secara relasi dan sosial ya itu lebih diasingkan karena mungkin saya siswa baru pindahan gitu ya jadi seringkali dibully. Kalau bullying fisik sih tidak tapi dari situ saya berpikir mungkin bullying bisa menjadi variabel yang menarik untuk diteliti. 

Hmmmm.. awalnya variabel saya bukanlah bullying saya belum tahu variabel saya itu apa tapi saya ya ya pertanyaannya kepada beberapa dosen. Waktu itu masih menunggu Siapa calon dosen pembimbing saya karena saya belum tahu siapa calon dosen pembimbing saya. Kenapa Akhirnya saya ya mantap variabelnya adalah bullying karena fenomenanya atau permasalahan yang ingin saya teliti adalah tentang anak nakal.

Fenomena tentang anak nakal adalah fenomena yang tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan, diteliti, bahkan seringkali diangkat di berbagai berita. Tadinya Saya tertarik nya ingin meneliti anak nakal. Dari saran beberapa dosen saat itu banyak sih masukan seperti variabelnya nanti kenakalan remaja atau perilaku bullying dan lain sebagainya.

Nah karena saya tertarik dengan anak nakal saya teringat kembali memori masa kecil saya bahwa ketika Anak itu nakal Saya ingin memberikan sebuah terapi atau pelatihan atau apapun itu supaya anak tidak nakal lagi baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.

Saya pun terinspirasi dengan suatu hal yang pernah saya baca ketika waktu kecil yaitu dari cerita di suatu majalah anak-anak.

Yaitu majalah Bobo. Nah dari majalah Bobo itu saya teringat kembali bahwa kebaikan itu menular dan kebaikan itu berantai. Pesan yang saya ingat betul dari saya masih anak-anak hingga saya dewasa saat menyusun skripsi itu bahwa kebaikan Memberikan manfaat kepada orang.

Nah terinspirasi dari cerita di majalah Bobo tersebut tentang kebaikan itu menular dan kebaikan itu berantai maka saya ingin mengkolaborasikan fenomena anak nakal tersebut.

Sehingga saran atau masukan dari beberapa dosen, dari perbincangan dengan kakak tingkat dari saya teringat masa lalu saya pernah menjadi korban bullying, saya teringat dengan cerita di majalah Bobo sewaktu saya kecil. Nah akhirnya Saya memutuskan untuk meneliti tentang kebaikan yang berantai itu dapat menjadikan anak yang tadinya nakal tidak nakal lagi.

Akhirnya saya memutuskan variabelnya adalah empati terhadap perilaku bullying.

Nah kenapa judulnya efektivitas??

Yang pertama karena saya meneliti tentang penelitian kuantitatif lebih tepatnya eksperimen.

Karena saya memberikan perlakuan terhadap anak-anak yang melakukan perilaku bullying dengan terapi empati.

Nah kenapa saya pilihnya efektivitas terapi dan bukannya efektivitas pelatihan ??

Jadi beda ya efektivitas terapi dan efektivitas pelatihan. Ini pun pernah ditanyakan oleh dosen penguji waktu itu saat sidang akhir skripsi. Efektivitas terapi Kenapa saya pilih karena lebih menyasar kepada keunikan masing-masing anak dan memberikan treatment kepada masing-masing anak lebih mendalam Nah kalau menggunakan efektivitas pelatihan maka yang saya sasar adalah suatu kelompok jadi lebih besar jangkauannya seperti itu.

Nah lanjut lagi sehingga akhirnya judul saya adalah efektivitas terapi empati untuk menurunkan perilaku bullying pada anak usia sekolah dasar.

Dilihat Lagi kenapa Saya menyasar anak usia sekolah dasar??

Yang pertama karena sebenarnya di latarbelakangi oleh pengalaman saya sewaktu SD dulu, kemudian saya mulai mencari teori-teori yang mendukung Kenapa saya harus melakukan treatment kepada anak usia sekolah dasar berdasarkan beberapa teori.

Yang saya cari adalah dari segi kognitif dari segi sosial anak usia sekolah dasar dan berdasarkan hasil observasi serta wawancara di lokasi yang akan dijadikan penelitian.

Nah itulah yang melatarbelakangi saya Mengapa saya mengangkat judul efektivitas terapi empati untuk menurunkan perilaku bullying pada anak usia sekolah dasar.

Dan yang menulis skripsi penelitian ini adalah saya Adinar Fatimatuzzahro yang dibimbing oleh Ibu Miftahun Ni'mah Suseno.

Oh ya Saya ingin bercerita sedikit juga bahwa efektivitas terapi empati untuk menurunkan perilaku bullying ini saya membuat sendiri modul penelitiannya. Modulnya sudah melalui tahap profesional judgement, tryout modul, modulnya untuk penelitian skripsi saya di tahun 2016, modulnya sudah saya gunakan lagi untuk penelitian tesis saya di tahun 2018 dan digunakan oleh beberapa psikolog yang sudah izin kepada saya melalui email serta digunakan oleh beberapa sekolah sebagai intervensi. Modul ini pun juga digunakan untuk modifikasi pada beberapa peneliti yang meminta izin publikasi pada saya.


Mau lihat jurnal aslinya saya yang mana??

Karena penulisnya adalah saya Adinar Fatimatuzzahro di bawah bimbingan Ibu Miftahun Ni'mah Suseno.

Jadi, untuk peneliti yang ingin menjadikan referensi hasil penelitian saya maka dapat mengakses link di bawah ini.


Klik link di bawah ini , yuk baca : 


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/17897 

atau link :

https://www.neliti.com/id/publications/178108/efektivitas-terapi-empati-untuk-menurunkan-perilaku-bullying-pada-anak-usia-seko


Semoga bermanfaat untuk seluruh mahasiswa khususnya pejuang skripsi Indonesia dan mendapatkan inspirasi..




Komentar