FEATURED POST

Bagaimana melahirkan dengan Operasi Caesar ?

 



Halo sahabat psikologi kampus...

Kali ini kita akan membahas tentang Persalinan secara sesar.

Benarkah persalinan sesar belum menjadi ibu yang sesungguhnya ?

Benarkah melahirkan secara sesar hanya dapat enaknya saja ?

Bagaimana melahirkan dengan Operasi Caesar ?

Kira kira faktor apa sajakah yang berhubungan dengan dilakukannya persalinan melalui tidakan operasi sectio caesarea pada persalinan atau yang biasa disebut sebagai operasi sesar.

Huuuuuuuu....

Ngeri ngeri sedap...

Tapi mantaaaaap yaaaa...

Bagi ibu MashaAllah sekali...

Tahukah Anda ??

Di Indonesia sudah ada peraturan yang menetapkan standar agar persalinan secara sesar dapat dilakukan. Hal tersebut dilalukan sebagai prioritas menolong ibu dan bayi agar selamat dalam proses persalinan.

Menurut Akhmad (2008), penyebab persalinan dengan bedah caesar ini bisa dikarenakan permasalahan yang dialami ibunya atau bayinya. Pengambilan keputusan operasi sesar atau sectio caesarea yang pertama adalah sudah didiagnosa sebelumnya. Penyebabnya antara lain bayi sungsang, sebagian kasus mulut tertutup plasenta, bayi kembar, kehamilan pada usia lanjut, sesar sebelumnya, dan kasus lainnya. Yang kedua adalah keputusan yang diambil tiba-tiba karena tuntutan kondisi darurat. Contoh kasus ini antara lain, persalinan berkepanjangan, bayi belum lahir lebih dari 24 jam sejak ketuban pecah, kontraksi terlalu lemah dan sebagainya.

Nah, hal hal tersebutlah yang mengharuskan seorang ibu dalam proses persalinannya harus merasakan operasi sesar.

Sebagai sesama ibu kita sebaiknya saling mensupport yaaa bun.. Pada para ibu yang melalukan operasi sesar... 

Karena banyak yang menyatakan bahwa ibu yang melakukan persalinan secara sesar belumlah menjadi ibu seutuhnya...

Waduuuuh nyesek banget kan yaaa...

Padahal nggak tahu di balik itu semua gaeeeesssss...

Berikut wawancara kepada ibu ibu yang melakukan operasi secara sesar :

1. Ibu Yaya. Ibu Yaya memiliki resiko  melahirkan normal yang cukup tinggi apabila memaksakan untuk melahirkan secara normal dikarenakan bayi memiliki permasalahan plasenta previa yang dapat menyebabkan resiko perdarahan yang cukup hebat pada ibu. Keadaan ini lebih banyak terjadi pada kehamilan pada ibu yang berusia di atas 30 tahun.

2. Ibu Didi. Ibu Didi juga diharuskan untuk dilakukan persalinan secara sesar. Ibu Didi secara fisik memiliki ukuran bayi yang lebih besar dari berat tubuhnya dan ternyata mendekati hpl ternyata bayi belum masuk panggul dan posisinya melintang. Oleh karena itu, pada proses persalinan diharuskan untuk operasi sesar.

3. Ibu Jeje. Ibu Jeje juga diharuskan untuk melakukan operasi sesar. Hal ini dikarenakan ibu Jeje sudah berusaha untuk bisa melahirkan secara normal namun pada bukaan delapan dan hanya terhenti disitu dan dalam pemeriksaan ternyata bayi dalam kandungan sudah sangat stres dan air ketuban semakin surut. Bahkan Ibu Jeje pun telah diberikan cairan infus atau induksi untuk memperlancar persalinan normal nya namun tetap saja belum berhasil sehingga untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi segeralah dilakukan operasi sesar. Nah, terlihat kan bahwa melakukan operasi sesar tidaklah semudah yang dibayangkan. Hanya tidur, perut dibelah dan anak dikeluarkan dari perut ibu.. Tidak hanya itu... Ternyata Ibu Jeje sudah berusaha sekuat tenaga, usaha dan doa yang optimal namun penanganan segera harus segera dilakukan karena dalam kondisi darurat demi keselamatan ibu dan bayi.

Jangan dibilang apa yang saya tulis hoaks dan bohongan yaaa..

Penulis sudah mewawancarai beberapa ibu yang memiliki pengalaman dengan persalinan sesar.

Setiap ibu indah dengan caranya menghadirkan putra putrinya ke dunia ini...

Maka indahkanlah ucapan kita dan berilah selamat untuk memberikan dukungan sosial pada sang ibu yaaa....

Nah, nah...

Sekarang giliran admin yang membagikan pengalaman melakukan operasi sesar.

Mules mules sedaaaap rasanya...

Apakah sebelumnya pernah merasakan lahiran normal ?

Admin sebelumnya pernah memiliki trauma tersendiri dengan proses persalinan alamiah.

Saat itu kehamilan pertama usia 11 minggu + 1 hari tepatnya di tanggal 23 Mei 2018.

Saya pernah mengalami persalinan secara alamiah lebih tepatnya calon dedek bayi lebih dicintai oleh pencipta-NYA Allah SWT. Saat itu tepatnya di bulan ramadhan.

Pengalaman yang tak terlupakan. Di masyarakat lebih dikenal apa yang disebut sebagai keguguran. Nah, pengalaman persalinan secara alamiah sungguh sangat luar biasa.

Saya merasakan sendiri bahwa seluruh tulang dalam raga ini rontok, merasa tak memiliki tulang dan hanya ada raga tanpa tulang, mulas yang luar biasa hebaaat, bibir tak dapat mengeluarkan kata kata dan hanya rintihan kalimat لا إله إلا الله 

Sungguh betapa saat itu, beberapa menit itu saya alami merasakan bahwa sebentar lagi sudah tak berada di dunia lagi namun ternyata itu proses persalinan alamiah.. Padahal itu baru calon dedek bayi dan belum sebesar ukuran bayi yang rata rata besar dengan berat dua setengah hingga lima kilogram. Sungguh saat itu, sedihnya luaaar biasaaa... Calon anak pertama saat itu harus menghadap Ilahi..

Saat itu terasa sangat sensitif sekali kalau mendengar bahwa saya keguguran karena saya tidak terima kalau dikatakan keguguran.

Maklum saat itu saya sangat syok sekali dan masih bersedih kehilangan calon buah hati apalagi sebelum dikebumikan memberanikan diri melihat si kecil..

Jadi sedih, tubuhnya sudah seukuran jempol tangan orang dewasa dan sudah terlihat kaki serta tangannya bahkan matanya...

Semoga Allah senantiasa menyayanginya di surga..

Semenjak kejadian itu dan memiliki trauma tersendiri jadi takut akan keguguran.

Benar benar menjadi calon buah hati, dan selalu mensugesti diri jangan lahir duluan ya dek jangan lahir duluan yaa dek..

Ternyata berpengaruh pada persalinan sesar pada kehamilan kedua.

Padahal posisi bayi sudah masuk panggul dan usia kandungan saat itu 38 minggu + 5 hari namun harus sesar.

Hal itu dikarenakan saya mengalami ketuban pecah dini yang tergolong kondisi darurat karena proses persalinan yang sangat lama..

Pecah ketuban di hari selasa bakda duhur hingga hari kamis setelah subuh belum juga pembukaan padahal mengalami ketuban pecah dini.

Akhirnya, setelah di proses di pacu selama lima kali dari hari selasa hingga kamis subuh belum ada tanda tanda pembukaan meskipun bayi sudah masuk panggul terpaksa harus segera dilakukan persalinan sesar.

Saat itu juga bulan ramadhan di tanggal 23 mei 2019 tepat satu tahun saya mengalami keguguran, saya merasakan persalinan sesar.

Pola pikir mungkin juga mempengaruhi pembukaan karena saya pernah memiliki trauma tersendiri dengan proses persalinan yaitu kehilangan calon buah hati sehingga diri tersugesti bahwa bayiku jangan lahir duluan dan karena pola pikir tersebut ketika bayi siap lahir malah jalan keluarnya tak terbuka buka...

Hehe...

Pelajaran bahwa proses persalinan pun juga membutuhkan hilangnya kekhawatiran atau kecemasan berlebihan yang dirasakan ibu..

Masuk ke dalam ruang operasi sesar kemudian diberi suntikan di belakang di bagian pinggang sehingga kaki sulit untuk digerakkan, kain penutup yang berlapis lapis pun ditutup hingga bagian dada, kedua tangan pun dikunci dan lampu lampu alat medis pun telah disiapkan..

Terasa kulit di bagian perut bawah diiris dan dibelah dengan menggunakan pisau khusus bedah..

Meskipun tidak merasakan sakit namun masih tetap terasa proses dibelahnya bu ibuuu..

Bagaimana proses bayi dikeluarkan dari perut ??

Saya merasakan sendiri bagian dada dan daerah perut di tekan sekuat kuatnya saat itu..

Tiga sampai lima tenaga medis yang berusaha mengeluarkan sang bayi dari dalam perut..

Proses ini berlangsung kurang lebih selama lima belas sampai dua puluh menit dan karena tenaga saya sudah merasa habis dan merasa lunglai karena sejak selasa telah merasakan obat pacu supaya kontraksi dan membuka jalan lahir namun ternyata tidak pembukaan hingga kamis subuh membuat saya merasa sangat lelah dan berkunang kunang...

Dinginnya ruangan AC ruang tindakan atau ruang operasi membuat saya sangat kedinginan dan terus mengginggil..

Saya hanya bedzikir dan mengucapkan kalimat لا إله إلا الله 

Sepanjang proses persalinan dengan sekujur tubuh merasa kedinginan dan mengginggil..

Setelah bayi dapat dikeluarkan dari tubuh dan menangis..

Saya pun terharu..

Mengucapkan syukur dan langsung bayi imd namun bayi saya hanya menempel saja untuk imd, saya merasakan sakit luar biasa ketika proses dijahit setelah operasi sesar dikarenakan pengaruh obat bius terasa meluruh ke kaki dan seketika itu merasa jahitan dokter yang sedaaaap hehe...

Fiuuuh...

Tarik nafas.. Buang nafas secara perlahan..

Serius amat bacanya hehe..

Tapi ini beneran pengalaman persalinan sesar yang luar biasa...

Akhirnya, dengan terbata bata saya mengatakan pada dokter bahwa efek obat biusnya mulai hilang dan akhirnya saya dibius total..

Dan tiba tiba menjadi gelap....

Ternyata...

Saya tertidur...

Dan ketika saya tersadar sudah berada di luar ruangan operasi sesar... Tiba tiba badan mengginggil kembali dan saya meminta tolong dokter dengan terbata bata karena saking merasakan kedinginan...

Akhirnya diberikan obat bius total kembali...

Saya di operasi sesar saat itu kurang lebih pukul setengah delapan pagi dan selesai operasi sesar saya sudah berada di ruangan bangsal tempat ibu pasca melahirkan...

Saya terbangun mendengar suami saya membacakan surat surat dalam Al Quran dan mengaji... Saya dapat membuka mata dan merasakan tangan saya dipegang erat oleh suami..

Sayaa ingin duduk namun tidak bisa duduk karena saking sakitnya perut bagian bawah karena di belah operasi sesar.

Operasi sesar ternyata juga sama sama memiliki perjuangan yang berharga...

Mulai bisa jalan hari ketiga itupun dengan kekuatan dan niatan untuk segera sembuh dari proses persalinan sesar ini.

Mantaaap sekali, baru bisa merasakan tengkurap setelah bayi berusia empat bulan...

Owh betapa nikmatnya bisa tengkurap sepenuhnya...

Hehehe selama hampir satu bulan pun tidur setengah duduk karena saking susahnya bergerak untuk menyusui bayi saya...

Bersyukurnya saya dikarunia bayi laki laki yang sehat..

Semoga tumbuh menjadi anak solih, cerdas dan tawaduk terhadap orangtua... Sehat selamat fiddunya wal akhirat..

Aamiin Ya Rabbal Alamin

Flashback 23 mei 2019

Rahmatulloh Zaim Al Karim..




Sumber referensi :


Akhmad, S.A. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan, dan Perawatan. Bayi. Jogjakarta: DIGLOSSIA MEDIA.


Komentar