FEATURED POST

Update Status ? Beberapa hal ini dapat mengungkapkan kepribadianmu !


Update Status ? Beberapa hal ini dapat mengungkapkan kepribadianmu !

Halo sahabat psikologi kampus di manapun berada sudah tahu kan manfaat penggunaan media jejaring sosial seperti Facebook WhatsApp dan lain sebagainya Itu bisa menjadi media yang mendekatkan yang jauh seperti hubungan silaturahim, hubungan kekerabatan, karena jarak yang jauh sehingga lebih mendekatkan kepada keluarga melalui jejaring sosial.

Melalui media jejaring sosial seperti Facebook WhatsApp Instagram dan lain sebagainya Itu bisa menjadi sarana komunikasi terhadap kerabat yang jauh atau teman yang jaraknya jauh secara fisik dengan anda.

Anda dapat memberikan kabar, kemajuan karir Anda, kemajuan prestasi Anda kabar Anda melalui apa yang disebut sebagai update status.

Update status di sini bisa berupa foto, bisa berupa video dan bisa berupa kata-kata.
Beberapa orang yang melakukan update status di media jejaring sosial seperti Facebook Instagram WhatsApp dan lain sebagainya seringkali memiliki niat yang berbeda-beda seperti : Ada yang ingin memberikan kabar tentang kemajuan prestasi, ada yang menggunakan untuk bisnis, ada yang mempromosikan diri, ada yang kurang positif juga niatnya seperti melakukan sindiran, cyber bullying dan lain sebagainya. Selain itu ada yang berniat untuk orang lain agar peka terhadap Apa yang dirasakan hahaha Padahal belum tentu orang lain itu merasa tersindir terhadap apa yang Anda jadikan sebagai update status.
Nah itu bisa membuat anda sendiri merasa diri Anda terjerumus kepada emosi negatif yang melingkupi diri anda sendiri karena anda terlalu sensitif terhadap perasaan Anda padahal orang lain belum tentu tahu apa yang anda sampaikan jika anda hanya mengungkapkan melalui update status tanpa mengkomunikasikan dengan komunikasi aktif kepada orang yang anda maksud.

Efeknya anda merasa diri anda sendiri merasa tersakiti sakit hati dan emosi negatif lainnya..
Nggak mau Kan anda sehari-harinya itu merasakan emosi negatif dan membuat diri anda serta kehidupan anda menjadi seorang selama berhari-hari ??

Selain itu ada juga beberapa orang yang update status itu isinya curhat tentang permasalahan di dalam kehidupannya, seperti keluhan tentang keluarganya, keluhan dalam mengasuh anak, dicibir tetangga, dan lain sebagainya dan hal tersebut membawa dampak negatif kepada para pembaca seperti pembaca jadi merasa ilfil atau pembaca jadi berpikir bahwa anda itu terlalu mengeluh dan kurang bersyukur terhadap kehidupan anda.

Nah orang saja bisa menilai dari update status diri Anda yaa..jadi bagaimana sebaiknya Anda membuat status di media jejaring sosial ?
Anda bisa menyimpulkan sendiri tentang apa yang saya sampaikan dan semoga membawa manfaat bagi pembaca sekalian..
Karena kita pun harus membatasi tentang kepribadian kita yang sesungguhnya kita tidak harus baik kepada semua orang atau ternyata orang tersebut menerima bantuan yang kita tawarkan karena kenyataannya Tidak semua orang itu membutuhkan bantuan kita dan mereka hanya ingin curhat saja dan setelah kita beri masukan ternyata mereka tidak terima dengan apa yang kita sampaikan oleh karena itu batasilah privasi anda untuk tidak update status yang membuat orang ambigu tentang kehidupan anda.. Hehe..

Nggak mau kan orang jadi menilai ambigu tentang anda ??

Karena anda sendiri yang tahu dan mengetahui tentang kepribadian anda serta tanpa campur tangan penilaian orang lain terhadap anda.


Jadi pernah denger sih apa yang disampaikan oleh Mbak analisa Widyaningrum seorang psikolog dari rumah sakit JIH Yogyakarta yang mengatakan bahwa tidak harus kita memberikan kebaikan kita, cerita tentang kehidupan pribadi kita kepada semua orang karena hal tersebut bisa membuat kita sakit hati ketika kita mengharapkan apa yang tidak menjadi harapan kita yaitu orang lain tersebut menceritakan apa yang kita alami atau orang tersebut dan memberikan penilaian terhadap apa yang mereka persepsikan kepada diri kita.
Dalam kehidupan pada lingkaran sosial kita harus menempatkan circle atau lingkaran sosial dan menempatkannya sesuai porsinya masing-masing.

Bagaimana ya maksudnya ??
πŸ€” Jadi kita menempatkan circle pertama kepada keluarga inti saja seperti pasangan kita yaitu suami atau istri, anak kepada ayah Atau ibunya, ayah dan ibunya kepada anak seperti itu.

πŸ€” Lalu yang kedua menempatkan circle kedua kepada sahabat atau teman dekat tetangga dekat, keluarga besar dan lain sebagainya.

πŸ€” Menempatkan pada circle ketiga yaitu orang yang baru dikenal.

Nah Ketika anda update status atau Anda menginformasikan sesuatu tentang diri Anda kepada lingkaran sosial dalam kehidupan Anda Anda harus membatasi pada circle circle kehidupan anda.
Anda bisa membatasi privasi anda untuk menceritakan kepada batasan-batasan circle yang telah saya sebutkan tadi.

Circle pertama : yaitu menceritakan sesuatu hal Atau segala sesuatu tentang bagaimana mengambil keputusan, mendiskusikan tentang kehidupan di masa depan menentukan pilihan untuk kehidupan di masa yang akan datang, menceritakan tentang kemajuan karir, pembagian keuangan, menceritakan secara finansial penghasilan anda, keinginan untuk membeli rumah, kebutuhan untuk berhutang, mendapatkan warisan, serta menceritakan tentang hal-hal yang membuat kesulitan dalam kehidupan Anda bisa menceritakannya kepada circle pertama yaitu pasangan seperti suami kepada istri atau istri kepada suami dan anak kepada orang tua atau orang tua kepada anaknya. Nah Anda bisa berbagi hal tersebut kepada lingkaran circle pertama saja dan jangan anda bagikan kepada lingkaran pada circle kedua maupun circle ketiga seperti itu karena ketika anda putus hubungan atau mengalami konflik dengan circle kedua dan circle ketiga itu akan menghambat kemajuan diri Anda kebaikan diri Anda akan disalahartikan ketika circle kedua dan circle ketiga tidak mampu menerima pesan apa yang ingin anda sampaikan kepada mereka karena mereka masuk dalam circle kedua dan ketiga maka batasilah hal-hal yang yang harus disampaikan kepada circle kedua dan circle ketiga cukup pada batasan circle pertama saja.

Lalu yang kedua menempatkan circle kedua kepada sahabat atau teman dekat tetangga dekat, keluarga besar dan lain sebagainya. Nah pada circle kedua ini anda bisa mengungkapkan hal-hal atau kemajuan yang baik-baik saja tentang privasi atau tentang kebaikan dari keluarga anda kepada circle kedua Selain itu Anda bisa menyampaikan tentang hal-hal baik yang bisa diterima pada kelompok circle kedua ini seperti Jika anda ingin mengkritik atau memberikan saran pada kelompok circle kedua ini maka anda bisa mengungkapkan hal positifnya terlebih dahulu baru anda mengungkapkan sebaiknya seperti ini loh sebaiknya seperti ini loh seperti itu...

Selanjutnya pada circle ketiga ini cukup tahu nama anda saja, jangan sampaikan data data penting tentang keluarga Anda, nomer nomer penting dalam kehidupan anda seperti ktp, nomer kk, nomer handphone, alamat rumah anda dan lain sebagainya...

Maka dari itu adanya berbagai circle dalam hidup harus dibatasi juga yaaaaa.. Apalagi ketika Anda update status... Wah menggambarkan kepribadian Anda buuuuaaaangeeeet....

Jangan sampai penilaian orang lain lalu membuat Anda menjadi down sendiri lalu merasa frustasi sendiri yaaa hoho...

Oleh karena itu Yuk kita simak Mengapa update status bisa mengindikasikan bahwa itulah kepribadian anda !!

Jangan salah loh Ketika anda update status bahkan ketika di dunia kerja Ketik, ketika anda melamar suatu pekerjaan akan ada beberapa perusahaan yang meminta media jejaring sosial Anda seperti Facebook Instagram Twitter dan lain sebagainya untuk mengetahui kepribadian anda itu akan mempengaruhi ketika Anda melamar pekerjaan di suatu perusahaan.

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana ketika anda meng-update status baik di media jejaring sosial seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, linkedIn, Twitter dan lain sebagainya Itu bisa mengungkapkan kepribadian Anda..

Beberapa hal dapat mengungkapkan kepribadian Anda loh dalam menggunakan media jejaring sosial Anda seperti Facebook dan kawan-kawan.

1. Menampilkan foto SELFI ✌

Kenyataannya foto diri atau apa yang disebut sebagai selfi yang ditampilkan di media sosial dalam rangka eksistensi diri dan upaya mempertontonkan apa yang telah dicapai pengguna.

Menampilkan foto selfi juga menunjukkan bahwa penggunanya tengah merancang dirinya dan hasil rancangan itu, selain untuk eksistensi diri, juga sebagai bentuk pertunjukkan di depan panggung untuk menarik kesan pengakses atau pengguna lain dalam jaringan pertemanan di media sosial (Nasrullah, 2015).

2. Menunjukkan Cyberwar
Apa maksutnya ??
Maksutnya adalah menyalakan sumbu akan hadirnya perilaku diskriminasi maupun tindakan nonkooperatif lainnya, seperti fitnah dan permusuhan antar-kelompok. Peristiwa ini sering menyebabkan pengguna media sosial menjadi aktif dalam berperilaku secara bersama-sama, meski dalam situasi daring. (Forsyth, 2010).

3. Menampilkan gaya hidup suka  atau menjalankan bisnis berbelanja. Tidak hanya iklan produk saja yang diupayakan agar dapat menarik minat pengguna jejaring media sosial lainnya dengan cara promosi melalui berbagai macam media sosial juga dilakukan seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp akan mendorong orang lain untuk klik tertarik membeli produk atau menawarkan bisnis produk kepada Anda. Anda sangat terlihat menggunakan media sosial untuk aktivitas belanja online.

4. Personalisasi diri pengguna media sosial.

Schwartz et al., (2013) mengungkapkan bahwa kata-kata yang digunakan di Facebook, WhatsAppa, Instagram dan media jejaring sosial lainnya merupakan indikator kepribadian. Pada pengguna tertentu kata kata yang disampaikan dalam penggunaan media sosial dapat menjadikan salah satu ciri kepribadian pengguna tersebut seperti neurotisme yang lebih menyampaikan kesedihan, keluhan, kesepian, ketakutan, kekhawatiran berhubungan dengan emosi negatif yang dialami pengguna tersebut dalam kehidupannya. Serta umpatan, sindirian terhadap seseorang supaya orang lain peka terhadap apa yang disampaikan juga menggambarkan tentang agresi dalam diri pengguna tersebut. 

Jadi, sudah ada gambaran kan ??

Sebenarnya ciri kepribadian yang ditunjukkan oleh pengguna media sosial pada jejaring media sosial yang dimiliki tercermin dari upaya-upaya pengguna media sosial untuk merekonstruksi identitas melalui tulisan status atau distribusi tautan laman tertentu yang sesungguhnya hanya untuk ‘menjelaskan’ kepada khalayak tentang siapa dan bagaimana atau malah justru sebaliknya: tidak mewakili identitas pengguna sama sekali.

Wadi daaaaawwww...
Gimana maksutnya tuh kok tidak mewakili identitas sama sekali ???
Contoh pengguna media sosial yang tak memasang foto profil mereka di jejaring media sosial bahkan ada yang menggunakan foto orang lain... Bahkan ada yang sampai menggunakan jejaring media sosial seperti facebook, whatsAppa, instagram untuk menipu orang lain atas jasa yang mereka miliki atau usaha atau bisnis yang dijalankan...
Nah, tidak bisa kan jejaring media sosial mewakili kepribadian mereka...

Oleh karena itu sih, kita lebih baik bertemu dan mengkomunikasikan secara langsung gaeeeessss....

Nggak bisa orang lain kok disuruh peka dengan update status yang kita buat...

Nggak bisa kok kita berbisnis lewat media sosial tanpa kita tahu lata belakang pengguna tersebut dan asal percaya aja..

Hehe namanya saja jejaring sosial yaitu dunia maya kan tidak kelihatan kan ??

Oleh karena itu berhati-hati ya gunakanlah media jejaring sosial secara bijak dan cerdas oke ??

dan kalaupun Anda ingin mengetahui kepribadian seseorang itu Anda bisa melakukan tes psikologi tentang kepribadian anda di pusat psikologi atau biro psikologi atau puskesmas atau rumah sakit terdekat dan semoga postingan saya bermanfaat ya

Sumber referensi :

Forsyth, D. R. (2010). Group dynamic. Belmont: Cencage Learning.

Nasrullah, R. (2015). Media sosial (perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi). Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.

Schwartz, H. A., Eichstaedt, J. C., Kern, M. 
L., Dziurzynski, L., Ramones, S. M., Agrawal, M., et al. (2013, September 25). Personality, Gender, and age in the language of social media: The open-vocabulary approach. Journal of Personality and Social Psychology, 3, 10-20.






Komentar