FEATURED POST

Perbedaan Psikologi, Psikologi Agama dan Psikologi Islami




 Perbedaan Psikologi, Psikologi Agama dan Psikologi Islami


Wah..sangat menarik yaa sahabat psikologi kampus.. Apalagi terkait hal ini dan pasti di mata kuliah tertentu dibahas dong..

Berikut perbedaan singkat antara psikologi, psikologi agama dan psikologi islami dari beberapa tokoh dunia psikologi 🤗🤗🤗


✔️ PSIKOLOGI


Psikologi secara umum dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa manusia yang normal, dewasa, dan beradab ( Jalaluddin, 2001).


Menurut Wundt psikologi itu merupakan ilmu tentang kesadaran manusia (the science of human consciousness). Psikologi adalah studi tentang tingkah laku dan hubungan antar manusia, kelakuan seorang individu tidak saja terdiri atas perbuatan-perbuatan yang dapat dilihat, akan tetapi juga semua reaksi terhadap semua keadaan didalam dan pengaruh dari berbagai faktor lingkungan. Organisme manusia adalah sangat kompleks, faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi organisme meliputi seluruh manusia, benda-benda, situasi, dan 

kondisi yang merupakan dunia luar kehidupan individu. (Nurliani, 2016)


✔️ PSIKOLOGI AGAMA


Menurut Zakiah Daradjat, Psikologi Agama merupakan cabang dari kelimuan psikologi yang meneliti dan menelaah "kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya". 


Menurut Zakiyah Daradjat, ruang lingkup yang menjadi lapangan kajian psikologi agama adalah sebagai berikut :


1. Berbagai macam emosi yang menjalar di luar kesadaran yang ikut serta dalam kehidupan beragama manusia. Contoh : perasaan tenang,  pasrah dan menyerah.


2. Bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang secara individual  terhadap Tuhannya. Contoh: kelegaan batin.


3. Mempelajari, meneliti, dan menganalisis pengaruh kepercayaan akan adanya hidup sesudah mati (akhirat) pada setiap orang.


4. Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap kepercayaan yang berhubungan dengan surga dan neraka serta dosa dan pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan.


5. Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan seseorang terhadap ayat-ayat suci. Semua itu tercakup dalam kesadaran beragama (religious counsciousness) dan pengalaman agama (religious experience ).


✔️ PSIKOLOGI ISLAMI


Berlatar belakang dari Pendidikan Islam yang mengharuskan mampu mengembangkan potensi hati  (qolbiyah) dan potensi otak (aqliyah)  agar berhasil mengembangkan potensi individu sesuai dengan baik dari aspek filosofis maupun praktis berdasarkan sumber hukum Islam (Mujib, A., 2017). 


Maka hadirnya Psikologi Islami pada konsep pendidikan Islam yang  memiliki tujuan menjadi salah satu mazhab psikologi kontemporer menghasilkan pemikiran dan 

penelitian yang komprehensif tentang dinamika hakikat perilaku manusia yang mulia (insan kamil) berdasarkan sumber keislaman dan keilmuan (Lubis, B. H., & Nashori, F., 2002). 


Kata insan dalam al-Qur'an dipakai untuk manusia yang tunggal, sama seperti ins. Sedangkan untuk jamaknya dipakai kata an-nas, unasi, insiya, anasi. Adapun kata basyar dipakai untuk tunggal dan jamak. 


Kata insan yang berasal dari kata al- uns, anisa, nasiya dan anasa, maka dapatlah dikatakan bahwa kata insan menunjuk suatu pengertian adanya kaitan dengan sikap yang lahir dari adanya kesadaran penalaran (Musa Asy'arie dalam Hidayat, 2009). 


Kata insan digunakan al-Qur'an untuk menunjukkan kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga. Manusia yang berbeda antara seseorang dengan yang lain adalah akibat perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan (Thohirin,1996).


Jadi berdasarkan hasil penjabaran oleh beberapa tokoh di atas maka kami menyimpulkan bahwa :


✔️ Psikologi : Ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan hubungannya antar manusia.


✔️ Psikologi Agama : Ilmu tentang kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya.


✔️ Psikologi Islami : pemikiran dan 

penelitian yang komprehensif tentang dinamika hakikat perilaku manusia yang mulia (insan kamil) berdasarkan sumber keislaman dan keilmuan.


 Semoga mencerahkan sahabat psikologi kampus 🤗



Sumber referensi :


Hidayat, Bahril. (2009). Psikologi Islam. Buku Daras. Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim.


Jalaluddin. (2001). Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


Mujib, A. (2017). Pengembangan Kecerdasan Qalbiyah Dalam  Pendidikan Islam. EDUKASI:  Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, Vol. 1 No.1.


Nurliani (2016). Studi Psikologi Pendidikan. Jurnal As-Salam, Vol.1, No. 2


Lubis, B. H., & Nashori, F.  (2002).Dialektika Psikologi dan Pandangan Islam. Unri Press.


Daradjat, Zakiah. (1999). Perkembangan Psikologi Agama dan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah bekerjasama dengan Logos Wacana Ilmu.


Tohirin. (2006). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


Home : Artikel update di Psikologi Kampus


Baca juga : Strategi Pencegahan Ganti Judul Skripsi


Baca juga : bongkar pertanyaan sidang skripsi


Baca juga : tips mengatasi jenuh saat mengerjakan skripsi di era pandemi covid 19

Baca juga ini nih : 

Saat Dosen Menawarkan Judul Skripsi Yang Tidak Disukai Anda? Apa yang harus dilakukan ? 

Komentar