FEATURED POST

Mahasiswa Pintar yang perfeksionis cenderung lebih lama lulus daripada Mahasiswa biasa aja tapi rajin



 Fakta bahwa Mahasiswa Pintar yang perfeksionis cenderung lebih lama lulus daripada Mahasiswa biasa aja tapi rajin 


Betulkah?? 


Berdasarkan Peters dalam Aditomo dan Retnowati (2004) mengatakan bahwa perfeksionisme lebih banyak ditemui pada 

mahasiswa yang memiliki kapasitas intelektual di atas rata-rata atau berpendidikan tinggi.


Tuhkan bukan sekedar pernyataan atau asumsi penulis Psikologi Kampus aja loh tapi ada sumbernya yang mengatakan demikian..  πŸ“


Apabila mahasiswa perfeksionis dalam menyelesaikan skripsinya maka mahasiswa tersebut akan merasa bahwa kesalahan sedikit saja dan kegagalan yang dialami merupakan hal yang tidak dapat ditoleransi dan merasa dalam keterpurukan. 

Hal ini dapat menganggu aktivitas sehari hari looh.  Seperti makan,minum, tak dapat tidur ,mengumpulkan tugas lebih lama karena harus membuat tugas atau penelitian skripsi


Dan ini kisah nyata admin dalam membuat "Judul Skripsi" dan menentukan variabel penelitian berdasarkan fenomena GAP : Klik Di Sini



1. Terlalu Idealis

Merasa yakin dalam berpikir dan berpendapat.. Merasa tidak sempurna dalam menyelesaikan skripsi bila tak sesuai apa yang ditargetkan sehingga tak kunjung dilaksanakan apabila yang dipikirkan dan diusahakan tidak sesuai apa yang diharapkan relatif penyelesaian lebih lama



2. Sulit menerima koreksi atau masukan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan


Mengapa demikian? 

Hal ini dikarenakan sudah merasa mumpuni atau kemampuan di atas rata rata sehingga sulit menerima koreksi dari orang lain seperti Dosen atau mahasiswa yang lebih senior yang sudah mengalami pengerjaan skripsi. 



3. Kurangnya kemampuan dalam keputusan pengambilan resiko karena hanya fokus untuk pencapaian dan prestasi dan kurang memperhatikan resiko yang diterima apabila target tidak sesuai yang diusahakan dan diharapkan


Padahal ketika menghadapi suatu penyelesaian mengerjakan skripsi pasti selalu dihadapkan pada target target pencapaian seperti pembuatan proposal skripsi,  personal jurnal,  latar belakang masalah,  bab satu,  bab dua,  bab tiga dan seterusnya belum lagi di lapangan ganti narasumber atau bertemu data jenuh atau sumber referensi untuk mengisi daftar pustaka yang kurang.. Waaah pasti banyak kendala yang ditemui bukan? 


Selain itu, udah mengerjakan sampai 80% penelitiab skripsi misalnya namun di tengah perjalanan penelitian kita dinyatakan gagal?  

Apakah kita harus ganti judul harus gali masalah lagiii.. 


Langsung deh ambyaaar berasa mengecewakan baik diri sendiri bahkan orangtua bahkan ada yang sampai terganggu aktivitas tidur atau pola makannya.


Hal itu karena kurang manajemen resiko yang dihadapi padahal banyak kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi dalam proses penyelesaian skripsi.. 


Jadi harus gimana dong? 


Contoh kasus nih di lapangan jika tidak sesuai planning.


Nah, iniiii...


Kadang sudah observasi dan wawancara awal untuk buat proposal skripsi dan giliran sudah sidang proposal skripsi dapat permintaan dari Dosen untuk ada keterangan surat izin penelitian di tempat Anda melakukan penelitian skripsi dengan menggunakan surat izin resmi dari kampus, tempat penelitian bahkan dari lembaga lembaga yang berkepentingan dengan penelitian Anda mulai dari lembaga kampus, pemerintah dan lain sebagainya..


Tapi akhirnya terkendala kalau penelitian disitu ternyata meneliti hal yang dianggap negatif oleh tempat penelitian yang telah Anda pilih sebagai tempat penelitian..


Wadidaaaaaaw..


Trus gimana???


Caranya adalah Anda bisa meminta izin menggunakan informed consent pada orang yang dituju bisa memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian Anda, memilih tempat penelitian yang karakteristiknya sama misal neliti di smk A tidak bisa akhirnya di smk B dengan karakteristik yang sama.


Jadi,  seperti itu ada alternatif alternatif lainnya supaya mahasiswa pintar tidak hanya jalan di tempat dan merasa penelitiannya gagal.. 


Maka siapkan opsi opsi jika ada risiko lainnya yang harus diterima juga apabila proses pengerjaan skripsi tak sesuai apa yang telah diusahakan. 


Untuk langkah ke depannya adalah


Perfeksionis dalam mengerjakan skripsi. Anda sebagai mahasiswa pasti memiliki harapan dan ideal nya hasil skripsi Anda seperti apa bukan? Nah, pengaruhnya besar banget nih apalagi hal tersebut sangat tidak sejalan dengan Bapak Ibu Dosen. Anda pengen skripsi anda begini begitu dan Dosen ternyata tidak sejalan. Hehe


Apa yang harus dilakukan dong? 


Yang bisa dan harus Anda lakukan adalah menurunkan tingkat idealisme Anda dan turunin dikit skripsi Anda sesuai banget dengan Anda. Hak itu akan meringankan langkah Anda dalam mengerjakan skripsi dan lebih baiknya lagi Anda harus sejalan dengan Dosen.


Semoga bermanfaat, silakan share


Sumber Referensi :


Aditomo, A dan S. Retnowati. (2004). Perfeksionisme, Harga Diri, dan Kecenderungan Depresi pada Remaja Akhir. Jurnal Psikologi no 1, ISSN: 

0215-8884.

Komentar