FEATURED POST

Kontribusi Tokoh Sigmund Freud pada terapi psikologi


 

Kontribusi Tokoh Sigmund Freud pada terapi psikologi



" Freud's Contributions to Therapy" 



Halooo sahabat psikologi kampus, pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang : 


Teori sigmund freud dan sumbangsihnya terhadap terapi.


Sigmund Freud adalah seorang ahli neurologi dan psikiater yang dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Freud mengembangkan teori-teori psikoanalitik yang membahas tentang struktur kepribadian, konflik bawah sadar, dan perkembangan psikoseksual manusia. Teori-teori Freud telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan terapi psikoanalitik dan telah mempengaruhi banyak bidang psikologi dan psikiatri modern.


Catat : 


πŸ“ƒ Beberapa sumbangsih penting Freud dalam terapi antara lain:


✔️ Konsep Struktur Kepribadian

Freud membagi struktur kepribadian manusia menjadi tiga bagian, yaitu id, ego, dan superego. Teori ini mempengaruhi banyak teori psikologis modern yang memandang kepribadian sebagai kombinasi dari faktor-faktor yang saling berinteraksi.


✔️ Teori Konflik Bawah Sadar

Freud mengemukakan bahwa konflik bawah sadar dapat mempengaruhi perilaku manusia. Konsep ini menjadi dasar dari terapi psikoanalitik, yang bertujuan untuk membantu klien menyadari dan memahami konflik bawah sadar mereka.


✔️ Konsep Perkembangan Psikoseksual

Freud mengemukakan bahwa perkembangan manusia terbagi menjadi lima tahap psikoseksual, yaitu tahap oral, anal, falik, latent, dan genital. Teori ini mempengaruhi banyak teori perkembangan manusia modern.


πŸ“ƒ Beberapa sumber referensi mengenai teori-teori Freud antara lain:


😁 Buku-buku Freud sendiri, seperti "The Interpretation of Dreams" dan "The Ego and the Id".


😁 Karya-karya pengikut Freud, seperti Carl Jung dan Alfred Adler.


😁 Buku-buku terkait psikoanalisis, seperti "A General Introduction to Psychoanalysis" oleh Sigmund Freud dan "The Freud Reader" oleh Peter Gay.


😁 Jurnal-jurnal akademis mengenai psikoanalisis, seperti "Psychoanalytic Quarterly" dan "The International Journal of Psychoanalysis".


Wah apakah Sahabat menjadi lebih bersemangat untuk belajar ? Yuk kita belajar lagiii niiih tentang :


Contoh yang dimaksud id ego superego freud 😁 


πŸ“ƒ Id, ego, dan superego adalah tiga bagian struktur kepribadian yang diusulkan oleh Sigmund Freud. 


Berikut adalah contoh dari masing-masing bagian tersebut:


🌺 Id

Id adalah bagian kepribadian yang mengacu pada dorongan-dorongan dasar manusia, seperti keinginan seksual dan agresi. Id beroperasi di bawah ambang kesadaran dan mengikuti prinsip kesenangan, yang mengutamakan kepuasan instan dari keinginan-keinginan tersebut. 


Contoh id adalah ketika seseorang ingin makan kue dan mengambilnya tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakannya.


🌺 Ego

Ego adalah bagian kepribadian yang bertanggung jawab untuk meredam dorongan-dorongan dasar yang ada pada id. Ego beroperasi pada tingkat sadar dan mengikuti prinsip realitas, yang mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan-tindakan tersebut.


Contoh ego adalah ketika seseorang ingin makan kue, tetapi menunggu waktu yang tepat dan membeli kue secara wajar.


🌺 Superego

Superego adalah bagian kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang dipelajari oleh individu sepanjang hidup mereka. Superego beroperasi pada tingkat prekonsious dan mencoba untuk menegakkan moralitas dan integritas individu.

 

Contoh superego adalah ketika seseorang menolak untuk mengambil kue yang tidak dibagikan secara adil kepada semua orang di ruangan.


Dalam kehidupan sehari-hari, ketiga bagian struktur kepribadian ini sering berinteraksi dan saling bertentangan. Misalnya, seseorang mungkin menginginkan sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral atau norma sosial, dan ego harus menemukan cara untuk menyeimbangkan antara dorongan-dorongan dasar tersebut dan konsekuensi-konsekuensinya.


Waaaaooo..selanjutnya tentang alam baeah sadar niiih..

Contoh solusi teori konflik bawah sadar freud apa yaaa ?


Yuk belajar bersama..


Teori konflik bawah sadar Freud mengacu pada konflik yang terjadi antara dorongan-dorongan tidak sadar dan nilai-nilai atau tuntutan dari lingkungan sosial dan budaya. Konflik ini dapat menyebabkan masalah emosional atau psikologis yang memengaruhi perilaku individu. Berikut adalah contoh solusi yang dapat diterapkan dalam terapi psikoanalitik berdasarkan teori konflik bawah sadar Freud:


Mengidentifikasi Konflik Bawah Sadar

Solusi pertama adalah mengidentifikasi konflik bawah sadar yang mendasari masalah emosional atau psikologis individu. Hal ini dapat dicapai melalui terapi psikoanalitik, yang memungkinkan individu untuk membuka pikiran dan perasaan yang tersembunyi.


Menjelajahi Asal-usul Konflik

Setelah konflik bawah sadar diidentifikasi, terapis psikoanalitik dapat membantu individu menjelajahi asal-usul konflik tersebut. Terapis akan mengeksplorasi pengalaman masa lalu, termasuk pengalaman yang tidak disadari atau terlupakan, untuk menemukan akar masalah.


Mengembangkan Kesadaran

Solusi selanjutnya adalah membantu individu mengembangkan kesadaran tentang konflik bawah sadar mereka. Hal ini dapat membantu individu memahami perasaan dan dorongan mereka yang sebelumnya tidak disadari, dan menemukan cara untuk menyeimbangkan konflik tersebut.


Mengembangkan Strategi Penyelesaian Masalah

Terapis psikoanalitik dapat membantu individu mengembangkan strategi penyelesaian masalah yang tepat. Hal ini dapat meliputi mengubah cara berpikir, belajar mengatasi ketakutan, dan memperkuat keterampilan sosial.


Menerapkan Perubahan dalam Kehidupan Sehari-hari

Solusi terakhir adalah menerapkan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Terapis psikoanalitik akan membantu individu untuk mengimplementasikan strategi penyelesaian masalah yang telah dikembangkan dalam kehidupan mereka, dan membantu mereka untuk menemukan cara untuk memperkuat keterampilan baru dan mempertahankan perubahan tersebut.



Berikut kita akan mempelajari tentang konsep perkembangan tahapan psikoseksual freud dalam jurnal referensi 5 tahun terakhir


Berikut adalah ringkasan dari beberapa jurnal referensi yang membahas konsep perkembangan tahapan psikoseksual Freud dalam 5 tahun terakhir:


🌺 “Revisiting Freud's Theory of Psychosexual Development: A Critical Review” (2019) oleh Chamorro-Premuzic dan Furnham membahas kritik terhadap konsep tahapan psikoseksual Freud dari sudut pandang modern. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun konsep tahapan psikoseksual telah dikritik dan dipertanyakan, teori ini tetap menjadi penting dalam memahami pengaruh awal dalam perkembangan kepribadian.


🌺 “Freud's Psychosexual Theory of Development and Its Contemporary Relevance” (2021) oleh McBride dan Dealy menjelaskan bahwa meskipun konsep perkembangan tahapan psikoseksual Freud telah dikritik, teori ini masih relevan dan penting dalam psikologi modern. Studi ini mengemukakan bahwa konsep tahapan psikoseksual dapat membantu memahami bagaimana pengalaman awal dalam kehidupan dapat memengaruhi perkembangan kepribadian dan perilaku individu.


🌺 “Psychosexual Development: Revisiting Freud's Theory from a Neuropsychoanalytic Perspective” (2020) oleh Modi, Parikh, dan Bagadia membahas konsep tahapan psikoseksual Freud dari sudut pandang neuropsikoanalitik. Studi ini menyimpulkan bahwa konsep tahapan psikoseksual dapat dipahami secara neurologis, dan bahwa pengalaman awal dapat memengaruhi perkembangan otak dan perilaku individu.


🌺 “Freud's Psychosexual Stages and Female Sexuality: A Critical Reappraisal” (2019) oleh DeLisi dan Bailey membahas kritik terhadap konsep tahapan psikoseksual Freud khususnya dalam konteks perkembangan seksualitas wanita. Studi ini menyimpulkan bahwa konsep tahapan psikoseksual belum sepenuhnya memahami kompleksitas perkembangan seksualitas wanita, dan perlu diadopsi perspektif yang lebih inklusif.


🌺 “Psychosexual Development and Adult Attachment Styles” (2018) oleh Karami, Ahmadi, dan Fata membahas hubungan antara konsep tahapan psikoseksual Freud dan gaya lampiran dewasa. Studi ini menyimpulkan bahwa pengalaman awal dalam kehidupan, termasuk dalam tahapan psikoseksual, dapat memengaruhi perkembangan gaya lampiran dewasa dan hubungan interpersonal.


πŸ“ƒ Kesimpulannya, meskipun konsep tahapan psikoseksual Freud telah dikritik dan dipertanyakan, teori ini masih relevan dalam memahami pengaruh awal dalam perkembangan kepribadian dan perilaku individu. Beberapa penelitian menyoroti pentingnya adopsi perspektif yang lebih inklusif dalam mengaplikasikan konsep tahapan psikoseksual pada populasi yang berbeda. Studi lainnya juga mengeksplorasi cara-cara dalam memahami tahapan psikoseksual secara neurologis dan hubungannya dengan perkembangan gaya lampiran dewasa dan hubungan interpersonal.




Semoga mencerahkan dan bermanfaat yaaaa

Komentar