- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
FEATURED POST
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh salam sejahtera dan salam sehat kepada para pembaca dimanapun berada, pada pagi hari ini kita akan belajar kembali bersama psikologi kampus yaitu tentang skripsi dan tesis.
Baca juga : Pahami Fenomena & Research GAP
Oke, Mari kita belajar tentang kelemahan-kelemahan penelitian yang dapat anda jadikan alasan Ketika anda ditanya oleh dosen pembimbing atau dosen penguji ketika dalam penelitian Anda Anda mengalami kesulitan atau kelemahan yang tidak dapat dijelaskan atau anda merasa penelitian anda memiliki kelemahan tertentu.
Nah hal-hal berikut ini yang dapat anda jadikan alasan ketika penelitian anda memiliki kelemahan-kelemahan :
1. Hal yang pertama adalah kelemahan literatur penelitian. Mengapa literatur penelitian bisa dijadikan alasan kelemahan penelitian anda ? Anda bisa mengungkapkan bahwa kelemahan penelitian Anda kurangnya literatur penelitian misalnya letter yang berbahasa Indonesia atau literatur yang sejenis penelitiannya yang serupa dengan penelitian anda, di dalam negeri atau penelitian secara nasional belum dilakukan penelitian. Atau Anda kurangnya bahan penelitian yang berasal dari dalam negeri dan penelitian anda lebih banyak didominasi oleh sumber referensi yang berasal dari jurnal internasional. Mengapa anda menjelaskan bahwa literatur penelitian yang anda pakai kurang di jurnal nasional karena mungkin saja Anda sebagai peneliti pertama yang melakukan penelitian di Indonesia dan anda mengacu pada jurnal jurnal penelitian dari luar negeri Oleh karena itu Anda bisa mengungkapkan bahwa jurnal jurnal nasional yang Anda gunakan sebagai literatur penelitian kurang mencukupi bagi anda untuk digunakan sebagai sumber referensi penelitian Anda pada penelitian skripsi atau tesis anda.
2. Terjadi perbedaan dengan hasil penelitian dengan pra-penelitian yang pernah dilakukan. Mengapa demikian? Menurut Munawar Noor (2015) bahwa ada beberapa hal yang menjadikan hasil penelitian berbeda dengan pra-penelitian.
Pengukuran terhadap variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data kuantitatif akan menunjukan hubungan antar variabel, menguji teori dan melakukan generalisasi yang mempunyai nilai prediktif berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner (angket atau skala), observasi dan wawancara terstruktur.
Baca juga : Peneliti kuantitatif wajib baca !!
3. Kurang tepat menggunakan jumlah sampel pada penelitian kuantitatif. Menurut Munawar Noor (2015) menjelaskan bahwa jumlah sampel dalam penelitian kuantitatif juga memiliki pengaruh besar sehingga sedapat mungkin random di tentukan sejak awal dengan pemilihan karakteristik subjek penelitian yang akan diteliti. Menilik bahwa penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis. Peneliti menggunakan teknik manipulasi dengan teknik data kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya (dasollen) dengan apa yang terjadi sesungguhnya (dassain). Pada penelitian kuantitatif, diuji hipotesis-hipotesis untuk menjelaskan keterkaitan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Oleh karena itu, dalam setiap penelitian tidak tertutup kemungkinan untuk terjadi permasalahan/penyimpangan.
4. Dua kemungkinan kelemahan penelitian pada penelitian kuantitatif.
Nah, begini nih penjelasan dari Bapak Munawar Noor (2015) dalam suatu penelitian kuantitatif, ada kemungkinan timbul penyimpangan, yaitu: Yang pertama, Penyimpangan karena pemakaian sampel. Apabila tidak ada kesalahan pada pengamatan atau observasi selama penelitian dalam pra- penelitian, maupun satuan-satuan ukuran hal yang seharusnya diukur, pengolahan data, dan sebagainya, maka perbedaan itu hanya disebabkan oleh pemakaian sampel. Mudah dimengerti bahwa semakin besar sampel yang diambil akan semakin kecil terjadi penyimpangan. Apabila sampel itu sudah sama besar dengan populasi, maka penyimpangan oleh pemakaian sampel pasti akan hilang.
Selain itu, hal yang dapat mempengaruhi penelitian peneliti. Yang kedua, penyimpangan bukan pemakaian sampel beberapa hal dari penelitian ini dikarenakan : kemungkinan adanya penyimpangan karena salah tafsir terhadap angket atau skala atau kuisioner dari petugas pengumpulan data maupun subjek penelitian memahami isi angket atau skala atau kuisioner, sehingga dapat menyebabkan jawaban yang diperoleh dari subjek penelitian menyimpang dari yang sebenarnya.
Selanjutnya adalah adanya kemungkinan peluang penyimpangan karena subjek penelitian sengaja salah atau sengaja membenarkan dalam menjawab pertanyaan (facking good atau facking bad). Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya kecurigaan subjek penelitian terhadap maksud dan tujuan penelitian, atau kemungkinan maksut lain dari subjek penelitian.
5. Permasalahan dalam Pembuatan Kerangka Sampling di antaranya salah satunya adalah “Incomplete Frame” yaitu ketidaklengkapan kerangka sampling terjadi karena ada unsur populasi (orang) yang seharusnya masuk di dalamnya, justru tidak tercatat. Hal ini memang ditemui oleh peneliti berupa data yang tidak kembali kepada peneliti setelah dilakukan penelitian (Noor,M, 2015).
Baca juga : Skripsi hanya 6 bulan !!
Lah sudah ada gambaran kan Mengapa penelitian kita mengalami kelemahan atau Ketika anda diminta untuk menyebutkan kelemahan penelitian oleh dosen pembimbing atau dosen penguji Anda maka anda dapat gambaran untuk menuliskan kelemahan penelitian yang dialami oleh anda sebagai peneliti penelitian skripsi atau tesis.
Semoga penelitian ini bermanfaat ya dan jangan lupa untuk share serta ajak teman-teman anda untuk selalu membaca postingan di blog psikologi kampus ini...
Daaaaaadaaaaaah semoga bermanfaat ya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Sumber referensi :
Noor, Munawar. (2015). Memotret Data Kuantitatif Untuk Skripsi, Tesis dan Disertai. Semarang : CV Duta.
CONTOH TUGAS MATA KULIAH
CONTOH UJIAN AKHIR SEMESTER
JUDUL SKRIPSI/ TESIS PSIKOLOGI
KONSULTASI SKRIPSI
KONSULTASI SKRIPSI & TESIS
PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN KUANTITATIF
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar