FEATURED POST

Stres ?? Redakan dengan Afirmasi Positif !!



Home : Artikel update di Psikologi Kampus


Halo sahabat psikologi kampus semoga selalu dalam keadaan sehat bahagia dan penuh semangat. Pembahasan kali ini akan berbeda dari pembahasan sebelumnya, beberapa konten sebelumnya membahas tentang konsultasi pengerjaan skripsi dan tesis nah pada kali ini kita selingi dulu ya dengan pembahasan mengenai teknik teknik terapi psikologi yang bisa diterapkan secara mandiri apabila teman-teman mengalami permasalahan permasalahan yang dirasa membuat teman-teman menjadi stres merasa tertekan dan teman-teman ingin meredakan serta melepaskan emosi emosi negatif dari dalam diri.


Baca juga: Terapi Perilaku Kognitif 


Dan Gimana caranya Caranya adalah dengan melakukan teknik afirmasi positif.

Melakukan teknik afirmasi Positif itu gimana??

Sebelum memasuki penjelasan tentang langkah-langkah melakukan teknik afirmasi positif maka kita harus memahami diri kita terlebih dahulu.

Bagaimana caranya memahami diri kita ? Caranya adalah dengan kita jujur sedang merasakan emosi emosi negatif yang saat ini dirasakan oleh teman-teman..

Seringkali ketika kita tidak mau jujur terhadap diri sendiri saat kita mengalami stress tekanan batin dan lain sebagainya kita akan merasakan beban dalam diri dan hal tersebut yang membuat diri kita sendiri merasa tertekan sulit untuk mengungkapkan karena merasa orang lain tidak akan mendengarkan apa yang ingin kita ungkapkan.


Baca juga teknik teknik terapi psikologi di bawah ini :

six step reframing , 


self love therapy , 


teknik afirmasi positif ,


letting go  , 


intervensi individu


Jadi penting sekali kita jujur terhadap diri kita sendiri tentang apa yang membuat diri kita merasakan emosi emosi negatif. Kalimat-kalimat Apa yang membuat diri kita merasakan emosi emosi negatif Nah teman-teman bisa Catat itu sebagai pengingat bahwa teman-teman menjadi sensitif terhadap suatu kalimat tertentu sehingga selalu merasa negatif dan hal itu sering kali membuat teman-teman merasa stres dan tertekan oleh perkataan orang lain Meskipun orang lain belum tentu mengatakan dari hati. Permasalahan akan kehadiran emosi-emosi negatif di dalam diri bukan hanya didapatkan dari faktor eksternal atau dari perkataan orang lain. Bisa jadi Apa yang dirasakan oleh teman-teman akan kehadiran emosi-emosi negatif itu dikarenakan teman-teman sendiri merasa sensitif terhadap suatu hal atau merasa tidak mampu melakukan suatu hal dan lain sebagainya dan ketakutan ketakutan itu yang menyebabkan kecemasan dan membuat teman-teman menjadi stres dan merasa tertekan. Oleh karena itu Mari kita coba meredakan stres dengan teknik afirmasi positif.

Bagaimana langkah-langkahnya Yuk simak hal-hal berikut ini :

1. Tarik nafas sedalam-dalamnya rasakan kehadiran Oksigen yang mulai masuk ke dalam rongga hidung lalu menuju saraf-saraf otak Anda sehingga Anda merasa lebih rileks lebih merasa nyaman dan lebih menerima emosi yang kini hadir dalam diri anda.. sekarang buang nafas secara perlahan-lahan dan dan izinkan diri anda untuk merasa lebih rileks merasa nyaman benar-benar nyaman semakin nyaman dan izinkan diri anda untuk melepaskan serta emosi-emosi negatif dari dalam diri anda..


2. Ulangilah kembali teknik Tarik nafas dan buang Nafas Ini. Apabila anda beragama Islam Anda bisa menyisipkan kalimat-kalimat dzikir ketika Anda menarik nafas dan membuang nafas hadirkan Allah dalam setiap tarikan dan hembusan nafas yang Anda lakukan dan Iklaskan emosi-emosi negatif dari dalam diri anda terlepas bersama dengan buang nafas yang Anda lakukan. Melakukan teknik ini berulang sampai Anda benar-benar merasa rileks dan tenang.

3. Apabila anda sudah bersiap untuk meredakan emosi emosi negatif dari diri anda yang membuat anda merasa terbebani sebelumnya izinkan diri anda untuk melepaskan emosi-emosi negatif tersebut dan menguatkannya dengan afirmasi positif.

4. Tuliskan beberapa masalah yang teman-teman hadapi saat ini dan melakukan afirmasi positif.

Contoh stress yang dihadapi oleh mahasiswa akhir dalam mengerjakan skripsi : mahasiswa akhir dalam pengerjaan skripsi seringkali memiliki pemikiran-pemikiran yang irasional seperti merasa kesulitan dengan revisi yang diberikan oleh dosen pembimbing, takut menghadapi ujian seminar proposal atau ujian sidang akhir skripsi dikarenakan takut di diberikan pertanyaan oleh dosen penguji, takut akan terjadi sesuatu saat ujian sidang seminar proposal atau ujian sidang skripsi berlangsung seperti laptop bisa mati mendadak Power Point dalam file di flashdisk hilang buku ketinggalan dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana meredakan stres dengan afirmasi positif dengan contoh stres yang dihadapi oleh mahasiswa akhir dalam mengerjakan skripsi : pemikiran yang merasa kesulitan dengan revisi yang diberikan oleh dosen pembimbing diganti dengan revisi-revisi yang diberikan oleh dosen pembimbing sangatlah mudah untuk dikerjakan. Stress karena takut akan pertanyaan yang akan diajukan oleh dosen penguji saat sidang diganti dengan saya bisa menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh dosen dengan lancar.  kasus stres selanjutnya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama proses sidang akhir berlangsung diganti dengan keberlangsungan ujian sidang akhir saya akan berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan suatu apapun.

SELENGKAPNYA BACA TEKNIK AFIRMASI πŸ‘‰ teknik afirmasi positif 


Selanjutnya kasus mengenai pola asuh mendidik anak usia Batita dan balita. Wah pasti akan seru sekali ya ketika mendidik anak usia Batita dan balita pasti dalam mengasuhnya mengalami problematika dan dinamika dalam mendidik anak usia Batita dan balita.

Afirmasi positif yang dapat dilakukan oleh orang tua yaitu contohnya nya anak tidak mau makan atau GTM alias gerakan tutup mulut. Afirmasi positif yang dapat dilakukan oleh orang tua yaitu anak saya suka makan dan sehat. 


Selanjutnya stress pada pasangan suami istri. Seringkali ketika salah satu pasangan sedang berangkat bekerja dan sudah di kantor ada beberapa pasangan suami istri yang diliputi rasa kecemasan dan takut kehilangan pasangan apabila pasangan memiliki selingkuhan di kantor atau Bertemu dengan wanita idaman lain atau pria idaman lain nah Hal itu membuat stress pada ada suami atau istri Lalu bagaimana cara meredakan stres dengan afirmasi positif dengan kasus tersebut.

Caranya adalah Pasangan saya adalah pasangan yang sangat Setia pasangan Saya sangat mencintai dan menyayangi saya dan anak-anak saya.

Sudah ada gambaran kan teman-teman baik dalam hubungan pernikahan dalam mengerjakan tugas akhir dan dalam mengasuh anak.


Home : Artikel update di Psikologi Kampus

semoga bermanfaat

Komentar

Posting Komentar