- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
FEATURED POST
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Home : Artikel update di Psikologi Kampus
Halo sahabat psikologi kampus pada pembahasan kali ini admin ingin membahas tentang Parenting ya...
Bagi orang tua baru khususnya ketika memiliki peranan baru menjadi orang tua yaitu ayah dan ibu, orang tua pasti sangat risau, galau, bingung ketika anak menangis dan rewel apalagi anak masih bayi di bawah usia 5 tahun yang seringkali rewel dan menangis sehingga membuat orang tuanya bingung.
Baca juga :
Anak melihat & meniru orangtuanya
Baca juga :
Racun toxic parents yang harus diwaspadai saat menjadi orangtua
Baca juga :
Menjadi fatherhood saat menjadi Ayah
Pada beberapa penelitian dan motivasi tentang Parenting pasti seringkali ayah dan ibu melihat postingan yang menjelaskan bahwa pelukan kepada anak itu penting untuk dilakukan.
Bahkan beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa pelukan dapat meningkatkan kehangatan, rasa percaya diri anak, penguatan emosional yang membuat anak merasa lebih nyaman bila dipeluk atau dalam dekapan orang tuanya terutama Ayah dan Ibunya.
Seperti yang dijelaskan pada penelitian Esposito et.al . (2013). yang berjudul " Infant calming responses during maternal carrying in humans and mice" menjelaskan bahwa bayi di bawah usia lima tahun atau balita hampir sepenuhnya bergantung pada orang lain terutama kedua orangtuanya. Bayi yang sering dipegang oleh orang tuanya apalagi bayi yang disusui dalam proses lamanya menyusui, seorang ibu perlu menggendong bayinya dengan tangannya. Metode menggendong bayi ini juga bisa diterapkan pada bayi yang diberikan susu formula.
Tujuan dari menggendong adalah untuk menimbulkan respons yang menenangkan pada bayi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa bayi yang digendong oleh ibunya saat berjalan lebih mudah untuk berhenti menangis dengan sukarela (Esposito et al., 2013).
Memeluk bayi dapat mengekspresikan perasaan positif terhadap bayi seperti : kegembiraan, penerimaan, pengungkapan cinta, kebahagiaan, dan kehangatan. Perasaan ini memotivasi untuk merawat bayi dan membentuk ikatan emosional dengan bayi.
Baca juga :
Ketika bayi menangis, apa yang harus dilakukan orangtua?
Baca juga :
Kolaborasi Jarik, stroller dan sepeda lipat
Baca juga : Cara mengelola emosi ketika marah pada anak !!
Lalu....
Apakah Pelukan Sangat Efektif dan Mampu Mengatasi Anak Nangis dan Rewel ?
Kalau ini menurut pengalaman sebagai orangtua baru yaaa... Hihi
Jujur, saja pelukan memang sangat baik untuk menumbuhkan kedekatan seorang anak terhadap orangtua, meningkatkan rasa nyaman anak terhadap orangtua..
Baca juga : Fase Fase dalam Pernikahan
Baca juga : Tanda Dia Jodoh-Mu 😍
Baca juga : Lebih Mesra dengan Pillow Talk
Kalau tadi sudah dijelaskan menurut teori maka ini menurut pengalaman dari beberapa orangtua yang memiliki baby baby lucuu di bawah usia lima tahun.
Yuk nggak usah berlama lama..
Langsung terapkan sajaaaaaa...
1. Cari tahu penyebab anak menangis dan rewel hehe jadi, sebelum memeluk anak alangkah lebih baik cari tahu terlebih dahuku hal yang melatar belakangi anak menangis dan rewel 😃
Beberapa penyebab nya adalah bisa karena tidak nyaman, bisa karena sakit.
Tidak nyaman ??
Apa saja ketidak nyamanan itu yaa ??
Tidak nyaman dari segi kondisi seperti tempat terlalu panas atau terlalu dingin.
Gunakan pakaian yang longgar, dan nyaman ketika panas dan pakaian hangat ketika hawa dingin.
Maka orangtua harus memahami hal tersebut yaa...
Menghela nafas panjang dan coba pahami sang buah hati mengekspresikan ketidaknyamanannya pada Anda sebagai orangtuanya..
Karena bahasa bayi adalah menangis yang belum bisa dipahami oleh orangtuanya..
Selain itu, tidak nyaman dari segi popok hehe.. Ini nih, kadang orangtua terlalu hemat pemakaian popok..hayo ngakuu hehe
Gantinya nanti nanti hehe sampai popok nunggu penuh... Akhirnya anak jadi ruam di pantat atau punggungnya karena terlalu lama pemakaian popoknya bahkan anak pup nggak segera diganti aduuh auto nangis dan rewel saking nggak enaknya makai popok berisi pup (BAB : Buang Air Besar).
Sekiranya anak merasa tidak nyaman langsung diganti saja ya...
Penyebab lainnya adalah anak sakit.
Nah, patut diwaspadai ya..
Ketika anak sakit pada bagian tubuh tertentu...
Seperti merasakan gejala demam, panas nya lebih dari 37.5 derajat celcius.
Selain itu, habis jatuh dari bermain, tumbuh gigi dan lain lain.
Baca juga :
Tips Anak Doyan Makan dan Bisa Mandiri
Baca juga :
Usia 16 -24 bulan disertai video
2. Menginginkan sesuatu namun kita sebagai orangtua belum memahami bahasa anak.
Perhatikan baik baik bahasa tubuh anak, lihat kedua bola dan perhatikan pusat perhatian anak pada sesuatu tentang hal apa yang anak inginkan dari kita.
Seperti minta minum, minta makan dan lain lain..
Mulai ajak komunikasi anak tentang hal hal apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh anak.
Baca juga :
Stimulasi Perkembangan Berbicara Anak Usia 1 - 2 tahun
3. Meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya.
Nah, anak bisa menjadi mudah menangis dan rewel dengan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya dan dilihat oleh nya namun pola perilaku yang ditirukan sang anak ternyata mendapat penolakan dari orangtuanya auto nangis dan rewel karena merasa si anak tidak boleh melakukan ini dan itu.
Contoh : ada orang dewasa merokok, anak meniru dan jika tidak diperbolehkan akan nangis dan rewel.
Contoh : orangtua main hp di depan anak, anak ingin main hp dan jika tidak dipeebolehkan akan menangis dan rewel.
Nah, oleh karena itu, hati hati yaaa..
Karena kita sebagai orang yang lebih dewasa dijadikan role model looo bagi sang buah hati...
Semoga bermanfaat
Sumber referensi :
Esposito, S. Yoshida, R. Ohnishi, Y. Tsuneoka, C. Rostagno, S. Yokota, S. Okabe, K. Kamiya, M. Hoshino, M. Shimizu, et al. (2013). Infant calming responses during maternal carrying in humans and mice
Curr. Biol, 23, pp. 739-745
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar