FEATURED POST

CONTOH SUSUNAN BAB 2

 


Home : Artikel update di Psikologi Kampus


Haiii sahabat psikologi kampus

Apakah kalian sedang mengerjakan BAB 2 pada Skripsi atau Tesis kalian?

Bagaimana cara memantapkan BAB 2 : klik di sini

Nah, pagi ini kita akan membahas tentang penerapan BAB 2 pada Skripsi atau Tesis !! Tentunya lebih mantap yaaa..karena sudah mimin kasih contoh langsungnya..

Pada pagi ini pada BAB 2 ini, kita akan membahas beberapa teori terkait Bullying yang pastinya di butuhkan banget nih bagi kalian yang meneliti tentang Bullying..

Yuk simak hal berikut ini :

 

BAB II

   LANDASAN TEORI

 

  1. Perilaku Bullying

1. Pengertian Perilaku Bullying

Menurut Goodwin (2009) Bullying terjadi ketika seseorang memilih orang lain yang memiliki kekuatan yang lebih rendah atau lebih lemah daripada dirinya. Hal ini terjadi berulang kali dan dapat dilakukan baik dengan tujuan atau tanpa tujuan tertentu. Bullying dapat dilakukan oleh individu atau kelompok.

Menurut Beane (2008) memahami bullying adalah langkah yang sangat penting untuk menyelamatkan anak. Bullying memiliki deskripsi yang luas karena dapat memberikan dampak bagi seseorang seperti kepemilikan seseorang, fisik, perasaan, persahabatan, pemberian nama baik dan status sosial. Bullying adalah sebuah bentuk perilaku agresif yang dilakukan secara disengaja, melukai orang lain dan dilakukan secara terus menerus. Bentuk bullying banyak terdapat pada kekerasan yang terjadi di sekolah. Kekerasan tersebut dikarenakan tindakan yang merusak makna dari masa anak-anak dan merupakan hal yang sudah pasti merugikan dan membahayakan anak-anak. Beberapa kata kunci dari definisi tersebut adalah bullying merupakan perilaku yang disengaja, melukai orang lain, dilakuikan secara terus menerus dan terdapat ketidakseimbangan kekuatan yang dimiliki. 

 

Baca juga : Proposal Skripsi Hanya Satu Semester 

JADI, TULIS MINIMAL 3-4 TOKOH YANG MENYATAKAN TEORI UNTUK PERTAMA KALINYA ATAU BIASA DISEBUT SEBAGAI SUMBER PERTAMA (DI ATAS ADALAH CONTOH) BERLAKU PULA PADA ASPEK – ASPEK, DIMENSI , FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI, DAMPAK DAN LAIN SEBAGAINYA..

Berdasarkan definisi tentang bullying, perilaku bullying adalah sebuah perilaku mengintimidasi seperti menyakiti atau menganggu orang lain seperti menghina, mengejek dalam bentuk verbal, memukul, menendang dalam bentuk fisik dan mengucilkan orang lain dalam bentuk hubungan relasi dan sosial yang dilakukan secara berulang atau terus menerus.

BERIKAN KESIMPULAN DENGAN MENGKOLABORASIKAN BEBERAPA PENDAPAT TOKOH YANG TELAH DITULISKAN LALU BAHASAKAN MENURUT PEMIKIRAN SENDIRI KE DALAM KARYA SKRIPSI ATAU TESISMU ..

 Baca juga : 

 

2.      Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Bullying

Menurut Beane (2008), anak-anak melakukan perilaku bullying dikarenakan impulsif menganiaya orang lain tanpa berpikir tentang tindakan dan konsekuensi dari perilaku yang dilakukan. Anak-anak tersebut ingin mendominasi, melatih kekuatan anak-anak tersebut. Anak-anak melakukan perilaku bullying merasa menyenangkan apabila lebih terdepan dalam lingkup teman sebayanya. Kekuatan yang dimiliki oleh pelaku bullying dapat meningkatkan status sosial pelaku. Menurut Beane terdapat faktor-faktor yang menyebabkan munculnya perilaku bullying, yaitu :

a.             Faktor biologis, munculnya pemikiran tentang cara merespon emosi yang diterima dari ekspresi wajah seseorang. Respon yang diterima tersebut sangat bervariasi. Contohnya seperti mengikuti proses pembelajaran yang dapat mempengaruhi hormon testosteron dalam tubuh. Hormon ini dapat meningkatkan kesenangan atau kegembiraan seseorang bahkan dapat memperlihatkan kemarahan dikarenakan mendapat penganiayaan.

b.             Temperamen, adalah sebuah perpaduan kualitas diri seseorang dan ditampilkan sebagai sebuah bentuk kepribadian.

c.              Pengaruh sosial, faktor ini dapat menimbulkan dampak positif atau dampak negatif pada anak. Peran media dan teman sebaya juga sangat berperan penuh dalam menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif. Selain itu, peran orangtua yang baik akan memberikan secara kontra terhadap pengaruh efek negatif lingkungan. Ketidakberuntungannya adalah beberapa orangtua tidak merespon dengan baik adanya pengaruh negatif dalam memperkenalkan konflik dan hal lainnya sehingga menimbulkan permasalahan dalam hubungan sosial.

d.             Pilihan. Pada anak-anak memiliki pilihan secara pribadi maupun memiliki pilihan dari keluarga bahkan lingkungan sosialnya. Anak-anak sangat mempelajari nilai yang muncul, inteligensi, kekuatan yang dimiliki oleh seseorang ,pengaruhnya, bagaimana perilaku dilakukan secara berulang dan produktif.


Baca juga : Susun bab 1, gimana? 


e.             Mempercayai bahwa superioritas adalah milik seseorang. Anak-anak merasa bahwa dirinya lebih baik daripada anak lain dan apabila tidak bergaul dan diterima oleh lingkungan anak maka disebut pecundang.

f.               Kekerasan,agresi dan konflik di media. Media sangat memberikan dampak pada anak-anak hari ini. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa anak-anak yang melihat kekerasan di televisi, di video, video games dan film film sering menjadi agresif dan kehilangan empati kepada orang lain. Faktanya penelitian tentang tayangan kekerasan di televisi meningkatkan perilaku agresif seseorang dari 3% menjadi 15% setelah menonton tayangan kekerasan di televisi.

g.             Kekerasan dalam olahraga. Pada faktor ini didefinisikan dikarenakan dalam olahraga terkadang terdapat perilaku melukai orang lain dan terjadi di luar batas permainan dalam suatu olahraga serta hal tersebut tidak ada hubungannya dengan kompetisi yang sportif dan objektif dalam suatu olahraga.


Baca juga : Buat Judul   dan  Biar Nggak Ganti Judul


h.             Prasangka adalah salah satu faktor yang dapat memicu munculnya perilaku bullying. Prasangka muncul dengan mudah dalam suatu kehidupan. Anak-anak berprsangka terhadap anak lain dikarenakan tidak menyukai anak yang berkulit hitam, murid yang kelebihan berat badan, anak dengan keterbatasan atau perbedaan budaya karena kesulitan dengan percakapan sehingga terus menganggu anak kemudian menolak atau mengasingkannya di kelompok anak-anak. Anak-anak tersebut akan membentuk suatu perilaku bullying tanpa melihat dahulu faktanya.

i.               Cemburu, faktor ini juga sebagai motivator munculnya perilaku bullying. Faktor cemburu lebih banyak ditemukan pada anak perempuan. Contohnya seorang anak perempuan yang menarik dan terkenal di antara anak laki-laki akan memicu kecemburuan anak perempuan lainnya. Anak-anak sering menyerang seseorang yang terlihat lebih baik daripada yang lainnya seperti terlalu menarik, terlalu kaya, terlalu populer atau terkenal dan lain-lain. Respon kecemburuannya ini ditunjukkan dengan melakukan perilaku bullying. Anak-anak akan menciptakan ketakutan pada anak lainnya sehingga menjadi sesuatu yang sukses dikarenakan anak-anak tersebut waspada apabila anak lain lebih sukses.

j.               Potensi menjadi populer. Anak-anak mempersiapkan profil seseorang untuk menjadi populer bukan dikarenakan anak tersebut menyukainya namun karena memiliki harapan tertentu seperti dapat melindungi dirinya di sekolah.


Baca juga : Full Skripsi hanya enam bulan saja ! (bukan joki)


k.              Ketakutan yang menjadi yang bahan tertawaan. Semua orang menjadi takut karena ditertawakan dan ketakutan yang dapat menyebabkan kerugian bagi orang lain. Apabila anak-anak merasa siap dengan menjadi populer dalam kelompok, anak akan menjadi sangat segan untuk mengambil resiko menjadi anggota. Oleh karena itu tidak menuruti dan berpartisipasi dalam kelompok dapat menjadikan mereka diasingkan di kelompoknya. Ketakutan apabila ditolak dalam lingkungannya akan diasingkan kemudian dihindari oleh anak – anak lain. Untuk menghindari interaksi karena tidak dapat dikenal maka beberapa anak-anak menolak seseorang yang berbeda di antara mereka. Dan yang terakhir adalah ketakutan karena keterbukaan. Semua orang sangat takut apabila diketahui kelemahannya dan akan disebarluaskan di kalangan teman sejawatnya. Untuk menghindari pernyataan mereka, anak-anak melakukan bully dan mengupayakan menyebarluaskan kelemahan mereka.

l.               Pusat terhadap diri dan sensitif terhadap kelemahan serta berhasrat terhadap perhatian orang lain. Beberapa anak melakukan perilaku bullying karena mereka ingin menjadi pusat perhatian. Anak yang menjadi pusat perhatian berharap perilaku bullying yang ditimbulkan dapat menimbulkan bahan tertawaan.

m.           Mental Kelompok. Anak - anak melakukan penolakan bukan dikarenakan perilaku atau karakteristik yang dimiliki melainkan karena faktor kelompok yang membutuhkan pencapaian sebuah target untuk mengadakan penolakan. Penolakan dalam kelompok mendefinisikan lingkup yang diterima dan membawa kesatuan dalam kelompok.


Baca juga : Trik Agar BAB IV dan BAB V segera di ACC Dosen


n.             Lingkungan keluarga miskin. Lingkungan dalam keluarga dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak menjadi korban bullying dan juga meningkatkan kemungkinan melakukan perilaku bullying terhadap orang lain.

o.             Orangtua yang tidak pernah mengatakan hal yang berkaitan tentang perilaku bullying. Orangtua memperbolehkan bahwa yang dilakukan oleh anak selalu benar dan mengikuti bahwa anak melakukan perilaku bullying atau orangtua tidak membangun empati, bagaimana melakukan sesuatu dan karakter penting lainnya pada kepribadian anaknya.

p.             Penghargaan diri yang rendah. Beberapa penelitian menunjukkan dalam melakukan perilaku bullying seseorang memiliki perasaan merasa kekurangan dan merasakan perasaan anak yang mereka serang. Ketika melihat perubahan bullying seharusnya lebih melihat dan mengembangkan sisi positifnya.

q.             Reaksi sebuah ketegangan. Seperti fakta bahwa sekolah menghukum jika murid – muridnya tidak dapat menunjukkan harapan para guru di sekolah. Anak – anak menunjukkan kesulitan dalam memperoleh nilai akademik yang bagus. Ketegangan yang diterima anak - anak ditunjukkan selama di sekolah setiap hari dan di rumah ketika di malam hari dan ekpresi dari ketegangan yang ditunjukkan merupakan bentuk perilaku dari sebuah bullying.

r.              Melihat agresi dan mengapresiasinya. Anak – anak melihat agresi dan kemudian mengikutinya ketika ada penghargaan perilaku tersebut di media. Besar kemungkinan anak – anak mengikutinya dan dilakukan di rumah. Anak – anak melihat figur kekayaan yang membully orang lain dengan belajar bahwa melakukan bullying karena memiliki banyak uang.

s.              Hasrat untuk kontrol dan kekuatan. Anak – anak sering melakukan bullying karena lebih kuat dan lebih tua dari yang lainnya. Pelaku bullying selalu lebih kuat dan lebih dari rata – rata dan untuk korban selalu memiliki fisik yang lemah dari rata- rata yang ada.


baca juga : Kesalahan Proposal Skripsibuat BAB 4 & 5 , susunan BAB 4


t.               Tetangga kurang memiliki nilai- nilai moral. Anak – anak akan menjadi seorang pelaku bullying.

u.             Lingkungan sekolah. Bullying selalu terjadi di area yang tidak ada pengawasan, tidak cukup orang dewasa yang melakukan pengawasan atau rendahnya kualitas pengawasan orang dewasa.

SETELAH DIURAIKAN PENDAPAT BEBERAPA TOKOH KEMUDIAN TULISKAN KESIMPULANMU SEBAGAI BERIKUT :

Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bullying pada anak adalah dikarenakan faktor internal dan eksternal kemudian faktor biologis dan psikologis. Faktor internal terjadinya perilaku  bullying adalah karena memiliki superioritas, harapan menjadi populer, memiliki hasrat untuk mengontrol dan kecemburuan terhadap anak lain yang memiliki kelebihan.  Selanjutnya faktor eksternal terjadinya perilaku  bullying adalah karena pengaruh lingkungan sosial seperti pola pengasuhan orangtua,media masa, kekerasan dalam olahraga, prasangka, ketakutan menjadi bahan tertawaan, penolakan dalam kelompok dan lingkungan yang kurang memiliki nilai moral sebagai contoh. Faktor biologis seperti hormon testosteron yang dapat meningkatkan kegembiraan maupun kemarahan apabila mendapatkan penganiayaan tindakan perilaku bullying. Selanjutnya faktor psikologis terjadinya perilaku  bullying adalah karena temperamen dan sensitif.

Selengkapnya susunan yang mantap pada BAB 2, Klik di sini

 

Daftar Pustaka :

 

Beane, A.L. (2008). Protect Your From Bullying : Expert Advice To Help You Recognize, Prevent, And Stop Bullying Before Your Child Gets Hurt. San Faransisco : Jossey-Bass

 

Goodwin, D. (2009). Strategis To Deal With Bullying (Strategi Mengatasi Bullying) Alih Bahasa : Cicilia Evi Graddiplsc., M.Psi. Wellington Australia : Kidsrearch Inc

 

Komentar